Coffee Morning Bea Cukai Makassar
Bea Cukai Makassar Ungkap Ekspor Primadona Sulsel Selama 2021, Teh Nipah Salah Satunya
Negara tujuan ekspor komoditi lokasi itu lanjut Andi Pramono, kebanyakan ke Timur Tengah dan Korea.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Komoditi lokal dari hasil bumi dan hasil olahan Sulawesi Selatan terus mendapatkan pangsa pasar di luar negeri.
Seperti teh herbal yang terbuat dari bahan dasar nipah, gula aren dari bahan lontar, pala dan kemiri.
Tidak tanggung-tanggung, teh herbal nipah itu telah menjadi komoditi unggulan ekspor setahun terakhir.
Hal itu diungkapkan, Kepala Bea Cukai Makassar Andi Pramono saat coffee moorning di salah satu warkop Jl Serigala, Makassar, Kamis (27/1/2022) siang.
"Yang menjadi keunggulan sekarang itu, banyak yang mencari dari hasil bumi seperti gula aren, gula anirat lontar dan teh dari pohon Nipah," ujar Andi Pramono.
Negara tujuan ekspor komoditi lokasi itu lanjut Andi Pramono, kebanyakan ke Timur Tengah dan Korea.
"Yang paling banyak kemarin ke Timur Tengah, terus ke Turki, Amerika. Dan untuk produk-produk seperti teh dari buah Nipah itu ke Korea Seletan," ujarnya.
Untuk komoditi olahan dan hasil bumi itu lanjut Andi Pramono, masuk kategori ekspor konsolidasi.
Yaitu komoditas ekspor yang pengirimannya dalam satu kontainer digabung dengan beberapa jenis barang atau produk lainnya.
"Artinya eskportir baik itu rumah tangga, UKM, pemula, itu tidak usah ragu untuk mengekspor hasil-hasilnya ke luar negeri. Karena tidak harus banyak untuk diekspor," jelas Andi.
"Jadi ekspor konsolidasi itu artinya dalam satu kontainer itu, bisa dua sampai tiga, atau sepuluh eksportir," sambungnya.
Dengan adanya konsolidasi ekspor itu, jumlah eksportir pemula juga terus bertambah.
"Untuk tahun 2021 ada penambahan eksportir sebanyak 38, tapi sebelumnya juga sudah ada seratusan lebih," tuturnya.
Dari data yang dipaparkan Bea Cukai Makassar, saat ini terdapat 209 eksportir di Sulsel dengan jumlah 56 negara tujuan.
Sementara itu eksportir baru sebanyak 38 dengan jumlah devisa USD 6.806.930,00.(Tribun-Timur.com)