Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bupati Langkat

Terungkap Kondisi Pekerja yang Dikerangkeng saat Pertama Kali Ditemukan, Beda Omongan Bupati Langkat

Jika tempat tersebut adalah tempat rehabilitasi, tim penyelidik KPK mengaku tak melihat adanya tim medis.

Editor: Hasriyani Latif
Tribun Medan
Para penghuni kerangkeng di kediaman Bupati Langkat, Terbit Rencana Peranginangin 

"Tadi kita jelaskan bahwa pekerjaan tersebut alasan dari yang bersangkutan diberikan pembinaan supaya mempunyai keterampilan, sehingga nanti memiliki keterampilan," katanya.

"Tentu itu semua merupakan alasan dari pengelola. Nanti kita lihat bagaimana proses penyelidikan akan kita sampaikan. Jadi masih dalam proses ya," jelas dia.

Baca juga: Kalau Sudah Meninggal, Kamu Dapat Apa? Anak Kakek 89 Tahun yang Tewas Dikeroyok Minta Keadilan

Baca juga: Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Desa Rp475 Juta, Kades Wiringtasi Pinrang Gaet 8 Pengacara

Di sisi lain, kata Ramadhan, pihaknya telah menyerahkan seluruh penghuni kerangkeng manusia itu kepada keluarga.

Mereka nantinya juga ditawarkan tempat rehabilitasi di bawah kendali BNN.

"Sudah dikembalikan ke keluarganya. Kita tawarkan tempat pembinaan yang resmi itu rehabilitasi di bawah BNN. Tapi kita tidak bisa memaksa, namun orang tuanya memilih," pungkas Ramadhan.

Pengakuan Bupati Langkat

Sebelum akhirnya terkena OTT KPK, Bupati Langkat, Sumatera Utara, Terbit Rencana Peranginangin ternyata pernah mengungkap perihal kerangkeng di rumahnya.

Hal itu ia ungkapkan secara terbuka dalam sebuah wawancara dengan personel dari Dinas Kominfo Langkat.

Wawancara itu diunggah di akun YouTube resmi Diskominfo Langkat, Info Langkat pada 27 Mei 2021 lalu.

Dalam wawancara tersebut, Terbit Rencana yang didampingi istrinya mengatakan kerangkeng di rumahnya tersebut merupakan tempat pembinaan bagi para pecandu narkoba.

Ia menyatakan, tempat tersebut bukan tempat rehabilitasi narkoba.

"Itu bukan rehabilitas. Itu tempat pembinaan yang saya buat selama ini untuk membina bagi masyarakat yang penyalahgunaan narkoba," kata Terbit, sebagaimana dikutip Tribunnews.com.

Terbit mengaku tempat pembinaan itu sudah ia dirikan selama 10 tahun, atau sebelum dirinya menjabat sebagai Ketua DPRD maupun Bupati Langkat.

Diterangkannya, ada tiga gedung yang disediakan sebagai tempat membina dan tempat istirahat warga binaan.

Semua fasilitas dan perawatan yang ia sediakan pun gratis.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved