Enceng Gondok Menjalar di Sawah
Parasit! Gara-gara Enceng Gondok, 10 Hektar Sawah Warga Tak Ditanami di Wajo
Sudah dua periode musim tanam padi, petani di Kelurahan Salomenraleng, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo belum juga turun ke sawah.
Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-WAJO.COM, SENGKANG - Sudah dua periode musim tanam padi, petani di Kelurahan Salomenraleng, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo belum juga turun ke sawah.
Pasalnya, kurang lebih 10 hektare sawah warga yang berada di pinggir sungai itu tertutupi tanaman enceng gondok.
Tanaman enceng gondok sendiri adalah hama yang berkembang pesat di perairan Danau Tempe.
Enceng gondok juga dianggap sebagai tanaman parasit.
"Sudah dua kali musim tanam, warga tidak menanam. Kemarin sempat menanam, tapi datang banjir jadi masyarakat gagal panen," kata Lurah Salomenraleng, Andi Mursalim Tahir, Rabu (26/1/2022).
Bukan tanpa upaya, Pemerintah Kelurahan Salomenraleng telah meminta bantuan alat berat kepada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Wajo.
"Kami sudah bersurat, untuk meminta bantuan ekskavator amfibi untu membersihkan enceng gondok tersebut. Sudah diteken Pak Bupati, sisa menunggu dari pihak balai," katanya.
Sejauh ini, masyarakat hanya menyemprotkan pestisida agar enceng gondok tersebut mati dan menunggu mengering.
Namun, untuk menunggu enceng gondok tersebut mengering dan melapuk butuh waktu yang cukup lama.
"Itupun kalau tidak hujan, dan banjir datang lagi," katanya.
Tanaman enceng gondok tersebut terbawa arus banjir pada saat terjadi banjir pada akhir 2021 lalu.
Kemudian, diperparah pada saat banjir kembali datang pada 20 Januari 2022 lalu.
Baca juga: Tercatat 3.581 Total Santri, Amran Mahmud Optimis Wajo jadi Kabupaten Identik Penghafal Al-Quran
Sebagaimana diketahui, sudah 6 hari banjir melanda Kelurahan Salomenraleng, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo.
Andi Mursalim menyebut, dua hari terakhir ini ketinggian air mulai menurun atau perlahan surut.
Ketinggian air berkisar 50 sampai 70 cm.
Dari 558 rumah warga, ada 283 rumah yang masih terdampak banjir akibat luapan Danau Tempe.
Daerah yang berada di pesisir Danau Tempe tersebut memang langganan banjir.
Bahkan pada 2021 lalu, banjir 4 kali melanda.
Selain Kelurahan Salomenraleng terdampak banjir, Laelo dan Mattirotappareng juga terdampak banjir di Kecamatan Tempe. (*)
Laporan jurnalis Tribun Timur, Hardiansyah Abdi Gunawan