Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Calon Wagub Sulsel

Ni'matullah: Seyogyanya Ada Gubernur Ada Wagub Sulsel

Bagi Ullah, seyogianya dalam pemerintahan normal, Gubernur didampingi seorang Wakil Gubernur.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/ARI MARYADI
Ketua Demokrat Sulsel Ni'matullah Erbe 

RIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Wakil Ketua DPRD Sulsel Fraksi Demokrat Nimatullah Rahim Bone buka suara terkait isu calon Wakil Gubernur Sulsel pendamping Andi Sudirman.

Bagi Ullah, seyogianya dalam pemerintahan normal, Gubernur didampingi seorang Wakil Gubernur.

"Jadi ini bukan persoalan harus atau tidak harus ada Wagub, tapi berbicara pemerintah normal, ya normalnya ada gubernur ada wakil gubernur," kata Ullah kepada wartawan Rabu (26/1/2022).

Ia menegaskan, konteksnya bukan pada persoalan harus atau tidak harus, tapi seyogyanya ada wakil gubernur untuk berbagi peran mengelola pemerintahan.

DPRD Sulsel berencana konsultasi kepada Kementerian Dalam Negeri mempertanyakan batas waktu pengisian kekosongan jabatan Wakil Gubernur.

Ia ingin mempertanyakan apakah batas waktu 18 bulan dihitung dari sisa masa jabatan, atau dihitung dari tanggal pemberhentian gebernur dan pengangkatan gubernur definitif.

DPRD Sulsel berencana mengundang Akmal Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri datang ke Makassar.

"Kita mau konsultasi dulu sama Depdagri. Tapi ternyata mereka sibuk, jadi yang bisa, dia ke Makassar. Jadi Senin kita undang Pak Amal atau stafnya datang menjelaskan kepada DPRD Sulsel. Kita mau tanya-tanya, termasuk soal panitia pemilihan Wakil Gubernur," katanya.

Ullah juga mengomentari desakan sejumlah fraksi ingin membentuk secara dini panitia pemilihan Wakil Gubernur sebelum penetapan definitif Andi Sudirman Sulaiman.

"Jadi logikanya sekarang masih ada Wagub, Pak Andi Sudirman masih wagub loh belum definitif. Kalau dibentuk panitia pemilihan sekarang, apa mau nakerja, na masih ada Wagub," katanya.

Ia juga menyayangkan langkah sejumlah fraksi DPRD Sulsel memilih mekanisme voting dibanding musyawarah mufakat pada usulan pembentukan panitia pemilihan Wagub Sulsel tersebut.

Usulan pembentukan panitia pemilihan itu disebutkan alot dalam rapat pimpinan Rabu (26/1/2022) kemarin. Belakangan sejumlah fraksi memilih tahap voting. 

Semestinya, kata Ullah, DPRD harus selalu mengedepankan musyawarah dibanding voting.

"Karena melalui musyawarah kita beradu argumentasi di forum, kalau voting itu mematikan akal sehat," kata politisi berlatar aktivis HMI ini.

Ullah menjelaskan mekanisme pengisian kursi wagub itu jika sudah ada kekosongan jabatan. Saat ini Andi Sudirman Sulaiman masih menjabat Wagub.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved