Kelompok Tani Wanita di Maros Dulang Rupiah dari Tanaman Jahe di Tengah Covid-19
Kelompok Tani Wanita Hutan (KWTH) Semangat Baruga di Desa Barugae, sukses mendulang rupiah di awal pandemi Covid-19 melalui tanaman jahe.
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Kelompok Tani Wanita Hutan (KWTH) Semangat Baruga di Desa Barugae, sukses mendulang rupiah di awal pandemi Covid-19 melalui tanaman jahe.
Saat itu, harga jahe melonjak tajam karena banyaknya permintaan pasar.
Harga jahe dari petani di Desa Barugae, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan ( Sulsel ), di awal pandemi mencapai Rp 30 ribu per kilogram.
Jahe pada saat itu banyak digunakan untuk meningkatan imun agar tak mudah terpapar virus corona.
Namun, sekarang, harga jahe kembali turun drastis.
"Di awal pandemi, Rp 30 ribu per kilogram. Sekarang sisa Rp 40 ribu per kilogram," kata Ketua KWTH Desa Barugae, Nurlalea dalam sesi berbagi kisah sukses di acara Ekspose Kinerja Kelola Konservasi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulsel, di Makassar, Sulsel, Rabu (26/1/2022).
KWTH Desa Barugae merupakan binaan Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, di bawah Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulsel.
Selama jadi binaan Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, KWTH Desa Baruga juga mengolah jahe menjadi produk herbal.
KWTH Desa Barugae juga telah menjadi bagian dari upaya meningkatkan taraf ekonomi warga setempat.
Kesuksesan KWTH Desa Barugae dalam membudidayakan jahe hingga mengolahnya menjadi aneka produk herbal mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak.
Termasuk juara dalam kompetesi level nasional.(*)