Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Minyak Goreng

Drama Minyak Goreng Belum Usai, Kini Mulai Langka di Pasaran Masyarakat Resah

Drama minyak goreng sepertinya belum usai. Justru dari informasi beredar, minyak goreng mulai langka. 

Tribun Timur/ Sakinah Sudin
Foto ilustrasi. Minyak goreng turun harga Hypermart Mal Panakkukang (MP) pada periode 8-10 April 2016 silam. 

Kepala Dinas Perdagangan Kota Makassar, Arlien Ariesta mengatakan, berdasarkan temuan di lapangan banyak masyarakat memborong minyak di toko ritel maupun swalayan.

Sebagian orang bahkan memesan lebih dulu sebelum barang tersebut tiba di toko.

"Cepat habis itu karena ada orang yang membeli secara memborong, ada konsumen yang langsung request misal 10 liter langsung," bebernya.

Arlien menambahkan, pemerintah menetapkan minyak goreng satu harga sejak pekan lalu.

Harga yang ditetapkan sebesar Rp14 ribu per liter.

Untuk tahap pertama, kebijakan satu harga tersebut hanya berlaku retail dan swalayan.

Sementara di pasar tradisional, harganya masuk berfluktuasi di kisaran Rp20 ribu hingga Rp23 per liter.

"Hari Jumat kita akan mulai terapkan di pasar tradisional," tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto mengaku akan melakukan operasi pasar dalam waktu dekat.

Baca juga: Tak Perlu Rebutan, Begini Cara Dapat Minyak Goreng Gratis dan Gula Pasir di Indomaret

Danny Pomanto  pun akan menginstruksikan stakeholder terkait.

Termasuk tim pengendali inflasi daerah untuk turun melakukan pemantauan. 

Ia tak membiarkan ada oknum memanfaatkan kesempatan menimbun stok minyak goreng.

"Ini tim pengendali inflasi daerah (TPID) harus bekerja. kita punya mobil inflasi, bikin operasi pasar untuk minyak goreng. kalau misalnya ada penimbunan, kita minta kepolisian untuk menindak. Ini ada yang timbun kalau begini," tegas Danny Pomanto. 

Hingga kini, Danny Pomanto belum dapat laporan baik dan Dinas Perdagangan maupun TPID terkait kelangkaan minyak goreng. 

"Saya belum dapat laporan ini. Sekarang saya akan minta untuk bertindak. Ini masalah rakyat. Kasihan, uang sudah susah, belanjanya mahal," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved