Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Indah Putri Indriani

Bupati Luwu Utara: HJL dan HPRL, Momentum Mengokohkan Persaudaraan dan Kesatuan Wija To Luwu

Peringatan HJL dan HPRL yang juga dirangkaikan dengan Hari Jadi ke-16 Belopa sebagai Ibu Kota Kabupaten Luwu

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Saldy Irawan
Humas Pemda
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani (ketiga kiri) menghadiri peringatan HJL dan HPRL di Rujab Bupati Luwu, Belopa Utara, Luwu, Sulsel, Minggu (23/1/2022). 

TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, menghadiri peringatan Hari Jadi ke-754 Luwu dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-76 di Rujab Bupati Luwu, Belopa Utara, Luwu, Minggu (23/1/2022).

Peringatan HJL dan HPRL yang juga dirangkaikan dengan Hari Jadi ke-16 Belopa sebagai Ibu Kota Kabupaten Luwu ini dihadiri langsung Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani.

Juga YM Datu Luwu Andi Maradang Mackulau, Bupati Luwu Basmin Mattayang, Wali Kota Palopo Judas Amir, Bupati Luwu Timur Budiman.

Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman yang terhubung via zoom saat memberi sambutan menyampaikan beberapa capaian provinsi.

Sekaligus menguatkan komitmen untuk membangun Luwu Raya.

"Pemprov berkomitmen dan tidak munudur selangkah pun dalam membangun Luwu Raya. Kami tidak melihat Luwu Raya sebagai hal yang jauh," tegasnya.

"Untuk itu kepada seluruh kepala daerah, saya ucapkan terima kasih banyak, juga kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan masukan agar tercipta program yang efektif," kata Andi Sudirman Sulaiman.

Sementara itu, Indah Putri Indriani usai kegiatan menyampaikan ada empat komponen pemerintahan di Tana Luwu

Yaitu Pemerintah Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Kota Palopo yang harus selalu menjunjung sinergitas dalam melayani masyarakat.

"Di Tana Luwu ada tiga simbol yang menjadi pegangan di setiap daerah. Simbol payung, badik, dan pohon sagu. Simbol payung menggambarkan bagaimana pemerintah melindungi masyarakatnya," katanya.

"Saat musim hujan, pemerintah wajib memastikan warganya tidak kehujanan, saat musim panas masyarakat kita tidak kepanasan," tutur bupati perempuan pertama di Sulsel ini.

Simbol badik sendiri terkandung nilai kesatria yang menjunjung harkat, martabat, dan harga diri.

Sedangkan pohon sagu melambangkan ketersediaan pangan yang melimpah.

"Pada peringatan HJL/HPRL ini, menjadi momentum untuk semakin mengokohkan persaudaraan dan kesatuan yang menjadi ciri Wija To Luwu," ucapnya.

"Menyatukan tekad dan juga berkomitmen untuk mengedepankan budaya sipakatau."

"Diharap juga kepada seluruh masyarakat Tana Luwu bisa mengambil pelajaran dan mencontoh semangat para pejuang yang mempertahankan Tana Luwu," tutur Indah.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved