Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Edy Mulyadi

Sederet Aksi Kontroversial Edy Mulyadi, Diduga Hina Kalimantan hingga Sebut Prabowo 'Macan Mengeong'

Edy Mulyadi tengah jadi perbincangan hangat usai potongan videonya viral di media sosial. Diduga menghina Kalimantan dan Prabowo Subianto.

Editor: Sakinah Sudin
Kolase Tribun Timur/ Sakinah Sudin
Kolase: Kolase: Capture video viral Edy Mulyadi saat sebut Kalimantan tempat jin buang anak (Twitter) dan Prabowo Subianto (Kompas.com/ Ambaranie Nadia) 

Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian S Djajadi, seusai rekonstruksi, Senin (14/12/2020). (istimewa)
Diketahui dalam video tersebut, Edy Mulyadi yang tampak menggunakan rompi bertuliskan Forum News Network (FNN) itu menyampaikan reportase di jalan tol Jakarta-Cikampek KM 50 yang menjadi titik lokasi bentrokan FPI dan Polri pada Senin (7/12/2020) lalu.

Dalam video yang berdurasi 3 menit itu, Edy Mulyadi melakukan investigasi terkait adanya insiden penembakan terhadap 6 orang laskar FPI di lokasi tersebut. 

Edy juga menjelaskan kronologi detik-detik mobil 6 orang laskar FPI masuk ke dalam rest area tersebut hingga dilakukan penyergapan oleh polisi. 

Keterangan tersebut didapatkannya berasal wawancara pedagang ataupun tukang parkir di sekitar lokasi.

Lantas siapa Edy Mulyadi?

Penelusuran Tribun-timur.com, Edy Mulyadi lahir di Jakarta pada 8 Agustus 1966.

Dia dikenal sebagai wartawan senior yang telah bekerja di beberapa media.

Edy memulai kariernya sebagai wartawan sejak 1991. 

Edy menyebut dirinya sebagai seorang jurnalis, konsultan/praktisi PR, dan media trainer.

Dalam beberapa tulisan yang pernah dia posting di Kompasiana, Edy disebut-sebut sebagai orang yang anti terhadap Presiden Jokowi.

Ia juga diduga membuat tulisan-tulisan yang menyindir Presiden Jokowi dengan dalih dia adalah seorang wartawan senior.

Diketahui Edy juga dikenal sebagai ustaz, dan menjabat sebagai Sekjen GNPF Ulama sejak Juli 2019.

Edy ternyata caleg gagal dari PKS pada pemilihan legislatif April 2019 lalu.

Ya, dia pernah mencalonkan diri sebagai caleg PKS nomor urut 8 daerah pemilihan Jakarta III yang meliputi Jakarta Barat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.

Namun saat itu, Edy gagal terpilih. (Tribun-timur.com/ Sakinah Sudin, TribunKaltim.co/ Ikbal Nurkarim, Kompas TV/ Androw Panama)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved