Perkelahian Maut di Pinrang
Polisi Amankan Parang Pelaku Perkelahian Maut di Pinrang
Supardi tewas ditangan Baharuddin (39) setelah diparangi di bagian leher dan kaki.
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNPINRANG.COM, MATTIRO SOMPE - Polisi telah mengamankan pelaku penganiayaan yang menewaskan korbannya di Kampung Ammani, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang.
Perkelahian berujung maut ini melibatkan dua orang.
Yakni Supardi (39) alias Tattoe dan Baharuddin (39) alias Congkeng.
Supardi tewas ditangan Baharuddin (39) setelah diparangi di bagian leher dan kaki.
Sejumlah barang bukti turut diamankan polisi.
Yakni dua parang dan satu sepeda motor merek honda.
"Dua parang yang diamankan itu milik korban dan pelaku. Sementara sepeda motor juga turut diamankan yang merupakan milik pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Muhalis, Selasa (18/1/2022).
Setelah melakukan pembunuhan, terduga pelaku diantar keluarganya ke Polsek Mattiro Sompe dan menyerahkan diri.
Namun, setelah terduga pelaku menyerahkan diri, dia terlebih dahulu dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan.
"Sebelum diamankan di Polres Pinrang, terduga pelaku dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan karena terluka saat berkelahi dengan korban," katanya
Hasil interogasi, terduga pelaku mengakui perbuatannya yang telah menganiaya korban menggunakan sebilah parang.
"Saat ini, terduga pelaku berada di Polres Pinrang guna penyelidikan lebih lanjut," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, salah satu warga Ammani, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Senin (17/1/2022) sore, tewas diparangi.
Korban bernama Supardi alias Tattoe (39).
Gara-gara itik, ia tewas di tangan Baharuddin alias Congkeng (39).
Sebelum dibunuh, keduanya sempat berkelahi.
Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Muhalis mengatakan motif terjadinya tindak pidana tersebut diduga karena adanya kesalahpahaman antara korban dan pelaku.
Di mana pelaku dan korban sama-sama mengurus lokasi pengembalaan itik.
Namun, sebelumnya dua pengembala itik yang diberikan lokasi tersebut berselisih.
Dikarenakan menduga itiknya bercampur.
"Pengembala itik pihak korban mengira bahwa itik miliknya ada dikandang dari pengembala pihak terduga pelaku. Hal inilah yang membuat keduanya berselisih," kata AKP Muhalis saat dikonfirmasi, Selasa (18/1/2022).
Perkelahian pun terjadi saat korban dan pelaku bertemu di area persawahan di Jalan Tani, Kampung Ammani, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang.
Korban sempat berkata ke pelaku "kamu kasih malu saya".
Kemudian mengayunkan sebilah parang dan mengenai kepala dari terduga pelaku.
Terduga pelaku Baharuddin alias Congkeng turun dari sepeda motornya dan mengayunkan parangnya ke arah korban.
Akibatnya korban mengalami luka di bagian leher.
"Korban sempat lari meninggalkan TKP menuju ke arah rumahnya. Namun, terduga pelaku tetap mengejar," imbuhnya.
Muhalis menuturkan, pada saat berada di area perumahan yang tidak jauh dari rumah korban, terduga pelaku kembali memarangi korban secara berulang kali yang mengenai bagian punggung dan bagian kaki korban.
"Setelah memarangi korban, terduga pelaku lari. Sementara korban meninggal dunia di TKP," tuturnya.
Laporan wartawan Tribunpinrang.com, Nining Angreani