Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nusantara Jadi IKN

Jokowi Pilih 'Nusantara' Nama Ibu Kota Negara Baru, tapi Ternyata 'Bahaya' Jika Disebut di Makassar

Ibu Kota Negara baru Indonesia yang berada di kawasan Sepaku, perbatasan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar), Nusantara

Editor: Edi Sumardi
YOUTUBE.COM/PRESIDEN JOKO WIDODO
Pradesain Istana Negara di ibu kota yang baru, di Nusantara, kawasan Sepaku, Kalimantan Timur. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah mengumumkan Ibu Kota Negara baru Indonesia yang berada di kawasan Sepaku, perbatasan Kabupaten Penajam Paser Utara ( PPU ) dan Kutai Kartanegara ( Kukar ), Kalimantan Timur ( Kaltim ), bernama "Nusantara".

Nama "Nusantara" merupakan pilihan Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, Senin (17/1/2022) kemarin, mengatakan, "Ini saya baru mendapatkan konfirmasi dan perintah langsung dari Bapak Presiden yaitu pada hari Jumat. Jadi sekarang hari Senin, hari Jumat lalu, dan beliau mengatakan ibu kota negara ini Nusantara."

Hal tersebut disampaikan Suharso Monoarfa dalam rapat Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara ( RUU IKN ).

Awalnya, "Nusantara" hendak dimasukkan dalam RUU IKN, namun ditahan sebelum akhirnya dikonfirmasi Presiden Jokowi.

Lalu, apa alasan Jokowi memilih "Nusantara" jadi nama Ibu Kota Negara yang baru?

Baca juga: Akademisi Asal Makassar Tolak Nusantara Jadi Nama Ibu Kota Negara, Isradi Zainal: Kebiri Demokrasi

Ternyata nama Nusantara dipilih karena kata tersebut sudah dikenal sejak lama dan ikonik di dunia internasional.

"Nusantara sudah dikenal sejak dulu, dan ikonik di internasional, mudah dan menggambarkan kenusantaraan kita semua, Republik Indonesia," kata Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) ini.

Sebelumnya, draf RUU IKN belum mencantumkan nama ibu kota baru sehingga hanya disebut sebagai "IKN [...]" di dalam draf RUU tersebut. 

Konotasi negatif

Sejak Senin kemarin hingga Selasa (18/1/2022) hari ini, "Nusantara" jadi topik perbincangan di kalangan warga Indonesia melalui media sosial dan grup aplikasi pesan instan WhatsApp.

Di media sosial Twitter, "Nusantara" menjadi trending topic selama beberapa jam.

Pro dan kontra muncul atas pilihan Presiden Jokowi.

Di kalangan netizen dari Makassar, maupun yang mengenal Makassar, Sulawesi Selatan ( Sulsel ), mereka memberi "insight" soal "Nusantara".

Maklum, di Makassar, ibu kota Sulsel, ada Jalan Nusantara, depan kawasan Pelabuhan Soekarno - Hatta yang begitu tersohor.

Jalan tersebut dikenal sebagai kawasan tempat hiburan malam ( THM ) dan lokalisasi prostitusi.

"Kalau di Makassar, Jalan Nusantara negatif maknanya," kata Muhammad Fadhly, seorang warga Makassar melalui sebuah grup WhatsApp.

"Tapi Jalan Nusantara terkenal juga karena ada warung Coto Nusantara," kata Ahmad Sudirman menimpali.

Di Twitter, netizen juga berkicau soal konotasi negatif Nusantara di Makassar.

Pemilik akun @odeirf_n berkicau, "Nusantara kalau di makassar agak lain konotasinya. Haha.

Pemilik akun @rhandoko21 berkicau, "Kalo orang makassar, demen bener dengan nama Nusantara ini."

Pemilik akun @Isra_KK berkicau, "Search aja di google ketik Nusantara Makassar."

Pemilik akun @sriwahyunim_ berkicau, "Padahal kalo di Makassar nama nusantara itu…."

Pemilik akun @mhd_haykal berkicau, "Govt: Let’s call the new capital city with “Nusantara” Ppl in Makassar: ."

Pemilik akun @diyanisp_ berkicau, "Padahal nih di Makassar juga ada nusantara."

Smart city

Dikutip dari Kompas.com, pemerintah menagertkan pada bulan ini akan menyelesaikan regulasi ibu kota baru.

Pemerintah juga mulai memetakan sejumlah kementerian dan lembaga yang akan pertama kali berkantor di wilayah yang masuk dalam Penajam Paser Utara itu. 

Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan IKN bukan hanya sekedar memindahkan perkantoran.

Menurut dia, IKN dibangun sebagai kota baru yang kompetitif di tingkat global. 

"Ibu kota baru ini bukan semata-mata memindahkan fisik kantor-kantor pemerintahan. Tujuan utama adalah membangun kota baru yang smart," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (17/1/2022). 

"Kota baru yang kompetitif di tingkat global. Membangun sebuah lokomotif baru untuk transformasi Indonesia menjadi sebuah Indonesia yang berbasis inovasi, teknologi, green economy. Karena dari sinilah kita akan memulai," lanjutnya. 

Presiden menuturkan, secara fisik pembangunan IKN harus menjadi momentum untuk membangun sebuah kota yang sehat, efisien, produktif, yang dirancang sejak awal agar warganya dapat bepergian ke mana saja dengan naik sepeda atau jalan kaki. 

Sebab konsep pembangunan IKN mengadaptasi zero emisi.  Selain itu, IKN juga menyediakan pelayanan keamanan dan kesehatan serta pendidikan berkelas dunia. 

"Bayangan kita seperti itu. Jadi, sekali lagi IKN yang baru ini bukan sekedar kota yang berisi kantor-kantor pemerintahan," tutur Jokowi.

"Tetapi kita ingin membangun sebuah new smart metropolis yang mampu menjadi magnet, menjadi global talent magnet, menjadi pusat inovasi" tambahnya mengatakan.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved