Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Meninggal di Atas Ambulans

Simpang Siur Pengawalan Ambulans di Makassar Berujung Kematian Bayi, Mana Polisi?

Bayi yang meninggal itu anak dari pasangan Zulkifli (30) dan istrinya, Vivi Sumianti (25).

Editor: Saldy Irawan
Kolase Foto Tribun Timur dan Instagram
Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana dan Screenshot video pasien meninggal dunia di perjalanan karena ambulan yang ditumpangi tidak terkawal dan terjebak macet di Makassar, beredar, Minggu (16/1/2022) malam. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Regulasi pengawalan ambulans yang masuk dalam skala prioritas di jalan raya sudah saatnya menjadi perhatian pemerintah.

Minggu malam, seorang bayi meninggal akibat ambulans yang membawanya terjebak macet, karena banyaknya pengendara yang enggan menepi saat ambulans itu hendak melintas. 

Bayi yang meninggal itu anak dari pasangan Zulkifli (30) dan istrinya, Vivi Sumianti (25).

Anak bungsunya dari empat bersaudara, Nadia AZ Zahra yang baru berumur tujuh bulan meninggal dunia.

Nadia menghembuskan nafas terakhir di dalam ambulans saat perjalanan menuju RS Daya.

Nadia di kubur pagi tadi.

"Baru tadi pagi dikubur di samping kuburannya kakaknya," kata Vivi Sumianti ditemui di rumah kosnya Jl Karunrung Raya, Kecamatan Rappicini, Makassar, Senin (17/1/2022) siang.

Vivi sapaan Vivi Sumianti menjelaskan, awalnya Nadia dirawat di RS Bahagia Jl Minasaupa.

Namun, lantaran terkendala biaya dan tidak mengantongi kartu KIS ataupun BPJS, ia membawa putrinya kembali ke kos.

Setiba di kos, kondisi putrinya kian memprihatinkan.

"Batu-batukki sama sesak nafas terus demamki juga," ujar Vivi sembari terisak.

Melihat kondisi itu, ia pun meminta petunjuk ke ibu RT setempat Rabiana.

Rabiana tidak tinggal diam.

Ia langsung menghubungi Ketua Komunitas Bantuan Teman (Batman) lintas Wilayah RT RW di Makassar, Kalimuddin.

Melalui jaringan komunitas itu, Kalimuddin memperoleh ambulans gratis.

Saat itu,Nadia pun dirujuk harus dibawa ke rumah sakit pemerintah yaitu RS Daya.

Dengan harapan, dapat segera ditangani tanpa kelengkapan administrasi sementara waktu.

Namun, ajal berkata lain, nyawa Nadia tidak tertolong.

Ia meninggal dunia dalam perjalanan dari rumah kos ayahnya ke RS Daya.

Tepatnya saat berada di Jl Urip Sumoharjo.

"Pas di Urip meninggal kasihan, karena macetki, itu juga pemotor natahumi bilang gawat masih napepetki," ucap Vivi.

Meninggalnya Nadia diduga karena lambatnya pertolongan medis.

Sebab, ambulan yang ditumpangi terjebak macet lantaran tidak adanya pengawalan.

Kondisi itu diabadikan sang driver ambulans gratis Mawardi melalui rekaman video yang belakangan viral di media sosial.

"Kami tidak dibukakan jalan (terjebak macet) karena tidak ada tim Escort (Escorting Ambulans) pasien saya meninggal di atas mobil (ambulans)," ucapnya dalam rekaman video berdurasi 21 detik itu.

Dalam rekaman video itu, juga terdengar isak tangis keluarga yang dikabarkan meninggal dunia.

"Pengantaran dari Talasapang menuju RS Daya, meninggal di (jalan) Urip karena tidak ada yang bukakan jalan," ucapnya lagi mengarahkan kamera ke pasien yang ditangisi keluarganya.

Sebelumnya, seorang warga bernama Arlan yang mengawal ambulans emergency ditilang petugas PJR Polda Sulsel, Jumat kemarin.

Motornya dikabarkan disita polisi yang menilang Arlan.

Padahal, di salah satu postingan media sosial Instagram, Arlan mengaku membawa SIM dan STNK.

Polisi yang menahan motor Arlan juga dikabarkan mendapatkan reward oleh atasannya.

Tribun masih berusaha mengonfirmasi pihak Direktorat Lalu Lintas Polda Sulsel terkait pengawalan ambulans itu.

Sekedar diketahui, di Indonesia sendiri terbentuk sebuah komunitas atau tim yang menamakan diri Indonesia Escorting Ambulance (IEA).

Anggota dari komunitas atau tim itu, bertugas mengawal ambulan emergency dari depan.

Tujuannya agar membukakan jalan bagi ambulans kala terjebak macet.

Komunitas itu, tersebar di sejumlah daerah khusus kota-kota besar.

Tidak terkecuali di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved