Meninggal di Atas Ambulans
Simpang Siur Pengawalan Ambulans di Makassar Berujung Kematian Bayi, Mana Polisi?
Bayi yang meninggal itu anak dari pasangan Zulkifli (30) dan istrinya, Vivi Sumianti (25).
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Regulasi pengawalan ambulans yang masuk dalam skala prioritas di jalan raya sudah saatnya menjadi perhatian pemerintah.
Minggu malam, seorang bayi meninggal akibat ambulans yang membawanya terjebak macet, karena banyaknya pengendara yang enggan menepi saat ambulans itu hendak melintas.
Bayi yang meninggal itu anak dari pasangan Zulkifli (30) dan istrinya, Vivi Sumianti (25).
Anak bungsunya dari empat bersaudara, Nadia AZ Zahra yang baru berumur tujuh bulan meninggal dunia.
Nadia menghembuskan nafas terakhir di dalam ambulans saat perjalanan menuju RS Daya.
Nadia di kubur pagi tadi.
"Baru tadi pagi dikubur di samping kuburannya kakaknya," kata Vivi Sumianti ditemui di rumah kosnya Jl Karunrung Raya, Kecamatan Rappicini, Makassar, Senin (17/1/2022) siang.
Vivi sapaan Vivi Sumianti menjelaskan, awalnya Nadia dirawat di RS Bahagia Jl Minasaupa.
Namun, lantaran terkendala biaya dan tidak mengantongi kartu KIS ataupun BPJS, ia membawa putrinya kembali ke kos.
Setiba di kos, kondisi putrinya kian memprihatinkan.
"Batu-batukki sama sesak nafas terus demamki juga," ujar Vivi sembari terisak.
Melihat kondisi itu, ia pun meminta petunjuk ke ibu RT setempat Rabiana.
Rabiana tidak tinggal diam.
Ia langsung menghubungi Ketua Komunitas Bantuan Teman (Batman) lintas Wilayah RT RW di Makassar, Kalimuddin.
Melalui jaringan komunitas itu, Kalimuddin memperoleh ambulans gratis.