Meninggal di Atas Ambulans
Bayi Meninggal di Tengah Kemacetan, Ditlantas Polda Sulsel Bakal Pasang HT di Setiap Ambulans
Tujuannya, untuk mempermudah komunikasi rencana pengawalan polisi saat ambulans membawa pasien gawat darurat ataupun jenazah.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
Dalam perjalanan dari Jl Talasapang menuju RSUD Daya, Kota Makassar.
"Kami tidak dibukakan jalan (terjebak macet) karena tidak ada tim Escort (Escorting Ambulans) pasien saya meninggal di atas mobil (ambulans)," ucapnya dalam rekaman video berdurasi 21 detik itu.
Dalam rekaman video itu, juga terdengar isak tangis keluarga yang dikabarkan meninggal dunia.
"Pengantaran dari Talasapang menuju RS Daya, meninggal di (jalan) Urip karena tidak ada yang bukakan jalan," ucapnya lagi mengarahkan kamera ke pasien yang ditangisi keluarganya.
Sebelumnya, seorang warga bernama Arlan yang mengawal ambulans emergency ditilang petugas PJR Polda Sulsel, Jumat kemarin.
Motornya dikabarkan disita polisi yang menilang Arlan.
Padahal, di salah satu postingan media sosial Instagram, Arlan mengaku membawa SIM dan STNK.
Polisi yang menahan motor Arlan juga dikabarkan mendapatkan reward oleh atasannya.
Tribun masih berusaha mengonfirmasi pihak Direktorat Lalu Lintas Polda Sulsel terkait pengawalan ambulans itu.
Sekedar diketahui, di Indonesia sendiri terbentuk sebuah komunitas atau tim yang menamakan diri Indonesia Escorting Ambulance (IEA).
Anggota dari komunitas atau tim itu, bertugas mengawal ambulan emergency dari depan.
Tujuannya agar membukakan jalan bagi ambulans kala terjebak macet.
Komunitas itu, tersebar di sejumlah daerah khusus kota-kota besar.
Tidak terkecuali di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.(*)