Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Berikut Inilah 5 Tarian Tradisional asal Sulawesi Selatan yang Terus Eksis dan Populer

Tidak hanya beranekaragaman kuliner, budaya, atau potensi wisata lainnya, namun juga adapula tarian khas.

TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
Sejumlah penari menampilkan Tari Gandrang Bulo saat kegiatan International Multicultural Day di Anjungan Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sulawesi Selatan menyimpan banyak tradisi dan kebudayaan.

Masing-masing memiliki ciri khas yang saling memperkaya khazanah satu sama lain.

Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia.

Tidak hanya beranekaragaman kuliner, budaya, atau potensi wisata lainnya, namun juga adapula tarian khas.

Bahkan tarian tersebut masih terus ditampilkan hingga saat ini diberbagai acara penting.

Berikut ini di antaranya tarian tradisional asal Sulawesi Selatan yang populer dan perlu kamu ketahui.

Gandrang Bulo

Ratusan anak SD hingga SMP sekota Makassar menari pada pembukaan Makassar International Eight Festival dan Forum 2018 yang berlangsung anjungan pantai losari, Makassar, Rabu (10/10) malam. Beberapa tarian ditampilkan diantaranya Gandrang Bulo, Pepe-pepe ri Makka,  Tari Kalompoanna Parasanganta' hingga tarian 4 Etnis. Event tahunan makassar yang lebih dikenal dengan F8 ini berlangsung hingga 14 Oktober 2018.
Ratusan anak SD hingga SMP sekota Makassar menari pada pembukaan Makassar International Eight Festival dan Forum 2018 yang berlangsung anjungan pantai losari, Makassar, Rabu (10/10) malam. Beberapa tarian ditampilkan diantaranya Gandrang Bulo, Pepe-pepe ri Makka, Tari Kalompoanna Parasanganta' hingga tarian 4 Etnis. Event tahunan makassar yang lebih dikenal dengan F8 ini berlangsung hingga 14 Oktober 2018. (sanovra/tribuntimur.com)

Tarian ini merupakan tarian khas Makassar yang bersemangat.

Biasanya disuguhkan pada acara pesta adat.

Gandrang Bulo terdiri dari dua kata, yakni Gandrang yang berarti gendang dan Bulo yang berarti bambu.

Dahulunya tarian ini hanya di iringi oleh gendang.

Namun, seiring berjalannya waktu tarian ini diiringi musik atau lagu jenaka.

Dialog yang berisi kritik di barengi gerak tubuh yang mengundang tawa penonton.

Saat ini tari Gandrang Bulo banyak di tampilkan pada setiap acara resmi pemerintahan ataupun penyambutan tamu daerah.

Tari Pakkarena

Pertunjukan tari pakkarena saat pembukaan Makassar International Write Festival (MIWF) kembali digelar di Benteng Rotterdam, Makassar, Rabu (26/6/2019).
Pertunjukan tari pakkarena saat pembukaan Makassar International Write Festival (MIWF) kembali digelar di Benteng Rotterdam, Makassar, Rabu (26/6/2019). (TRIBUN TIMUR/DESI TRIANA ASWAN)

Tari Pakkarena, salah stau tari khas Bugis Makassar, Sulawesi Selatan.

Tari Pakkarena melibatkan beberapa perempuan yang menarangi dengan lembut dan gemulai.

Diiringi musik tradisional khas Bugis, seperti itulah tari Pakkarena.

Tarian ini pertama kalinya ditampilkan pada abad ke-17 untuk acara kerajaan.

Setiap gerakan dari tarian ini sarat akan makna.

Selain di Makassar tarian ini ada di daerah Sulawesi Selatan dengan sebutan yang lain.

Tarian ini telah banyak ditampilkan di acara-acara Nasional.

Tari Paduppa Bosara

Tarian ini ditampilkan pada saat menyambut tamu kerajaan dengan membawa bossara berisi kue-kue khas Bugis Makassar.

Mahasiswa Inbound di Universitas Bosowa (Unibos) saksikan upacara Rambu Solo di Toraja, Kamis (23122021).
Mahasiswa Inbound di Universitas Bosowa (Unibos) saksikan upacara Rambu Solo di Toraja, Kamis (23122021). (Unibos)

Kata Bossara adalah piring khas Makassar yang terbuat dari besi.

Lalu ditutup dengan sebuah wadah yang telah dibalut dan dihiasi dengan warna-warna terang.

Tarian ini telah banyak ditampilkan dalam acara-acara pemerintahan.

Tari Pajoge

Dilansir dari wikipedia, Pajoge adalah sejenis tarian yang berasal dari Sulawesi Selatan, baik Bugis maupun Makassar.

Tari Pajoge biasanya ditampilkan dalam istana atau kediaman kalangan ningrat oleh gadis yang berasal dari kalangan rakyat biasa.

Pada mulanya tarian ini hanya merupakan hiburan bagi kaum lelaki.

Para penonton, biasanya dari kalangan ningrat, duduk dalam lingkaran.

Para penari menari melingkar.

Setiap penari menari seorang diri sambil menyanyi dan mencari pasangannya di antara penonton.

Lalu dia akan memberi daun sirih kepada lelaki yang sudah dipilihnya.

Lelaki tersebut akan menari dengan sang gadis.

Tari Pa’gellu Toraja

Baca juga: Belum Vaksin, Warga Tana Toraja Dilarang Ikut Rambu Solo

Tari Pa’gellu adalah tari sukacita yang biasa dipentaskan pada upacara adat di Toraja, Sulawesi Selatan yang sifatnya riang gembira.

Pa’gellu atau ma’gellu dalam bahasa setempat berarti menari-nari dengan riang gembira sambil tangan dan badan bergoyang dengan gemulai, meliuk-liuk lenggak-lenggok.

Tari pa’gellu atau terkenal dengan sebutan pa’gellu pangala ini pertama kali diciptakan oleh Nek Datu Bua.

Yakni pada saat kembali dari medan peperangan yang kemudian dirayakan dengan menari penuh sukacita.

Pada waktu itu belum ada alat musik gendang sehingga mereka menggunakan lesung sebagai pengiring tarian.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved