TNI
Golkar Skenariokan Airlangga Hartanto-Jenderal Andika Perkasa Jelang Pilpres 2024
Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa kini dikaitkan dengan ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto jelang Pilpres 2024.
Dua hal itu tentu dapat menyakinkan rakyat bahwa Andika cocok sebagai pemimpin di negara demokrasi. Rakyat yakin demokrasi akan semakin berkembang meskipun nantinya dipimpin mantan tentara.
Kalau rakyat sudah yakin, maka elektabilitas Andika akan meroket. Ini akan menjadi modal bagi Andika untuk dilirik partai politik mengusungnya menjadi capres.
"Masalahnya, mampukah Andika melakukan dua hal tersebut selama menjadi Panglima TNI ? Tentu waktu yang akan menjawabnya," kata Jamiluddin.
Baca juga: Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman Hadiri Pelantikan Pengurus Partai Golkar Sulsel
Jangan Tergoda
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengingatkan Panglima TNI terpilih Jenderal Andika Perkasa untuk tak terseret oleh hiruk pikuk politik menjelang Pilpres 2024.
Politikus PKS itu meminta Jenderal Andika untuk fokus menciptakan terobosan saat nanti resmi dilantik menjadi orang nomor satu di lembaga TNI tersebut.
"Kepada Panglima TNI yang baru agar fokus pada tupoksinya dan tidak ikut terseret oleh hiruk pikuk politik menjelang Pilpres 2024," kata Sukamta kepada Kompas.TV, Selasa (9/11/2021).
Menurut dia, banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Panglima TNI yang baru. Sukamta meminta meski nanti mantan Pangkostrad itu hanya menjabat 13 bulan, tetap harus bisa membereskan seluruh permasalahan yang ada.
"Banyak harapan dan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Panglima TNI. Semoga masa jabatan singkat selama 1 tahun 1 bulan bisa dioptimalkan," ujarnya.
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Promosikan Letting Akmil 1987 Mayjen TNI Mulyo Aji Jadi Bintang 3
Ia menjelaskan, beberapa catatan pekerjaan rumah untuk diselesaikan oleh panglima TNI yang baru.
"Pertama, tugas menjaga kedaulatan NKRI khususnya di wilayah perbatasan yang sedang memanas seperti di Laut Natuna Utara, perbatasan Papua dengan Papua Nugini."
"Dua wilayah ini menjadi perhatian dari masyarakat Indonesia dan internasional. Langkah taktis, strategis dan humanis harus dilakukan secara tepat," katanya.
Selain itu, kata Sukamta, pertahanan siber dan bawah laut. Beberapa tahun terakhir pertahanan siber dan bawah laut Indonesia berungkali bobol. Peretas atau hacker membobol situs-situs pemerintah, dan mengambil data-data strategis negara.(*)
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Murka Panglima TNI Pecat Prajurit Tabrak Lari Pemotor di Nagreg
Baca juga: Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Murka! Beri Hukuman Tambahan buat Penabrak Handi dan Salsabila