Tribun Jeneponto
Kok Bisa, Masih Ada Lahan di Bendungan Karalloe Belum Terbayarkan? Pemilik Demo Minta ini ke Jokowi
Dalam aksi protesnya, ia membentangkan sejumlah spanduk dengan narasi yang berbeda-beda.
Penulis: Muh Rakib | Editor: Muhammad Fadhly Ali
"Itumi bagaimana anak-anakku nanti, cucu-cucuku nanti kalau tidak dibayarki sesuai dengan harganya," tuturnya sambil menghapus air matanya.
Sementara, H. Sunu warga Desa Paitana, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto yang juga memiliki lahan di Bendungan Karalloe sangat kecewa atas tidak dibayarkan lahannya.
Padahal sejumlah lahan yang terkena pembuatan Bendungan Karalloe memiliki bukti kepemilikan.
"Lahanku juga belum dibayarkan, saya punya bukti sertifikat," ungkapnya sambil memperlihatkan sertifikatnya.
Bahkan ia sudah mempertanyakan harga tanah permeternya ke pihak Pompengan.
Tetapi pihak Pompengan tidak menyebutkan berapa harga tanah permeternya di Bendungan Karalloe.
Atas tidak keterbukaannya informasi harga tanah di Karalloe membuat warga menduga ada mafia tanah yang bermain harga.
"Tidak mau terus terang berapa harga harganya, kadang beruba-beruba harga yang kasihki," tutupnya.(TribunJeneponto.com)
Laporan Kontributor Tribun Jeneponto. Rakib