Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

4 Hari Setelah Divaksin Seleng Meninggal, Hasil Investigasi Gabungan Sebut Bukan karena Vaksinasi

Investigasi dilakukan terhadap dua warga Bone itu melibatkan KIPI Sulsel, Komite Nasional PP KIPI, BPOM, dan Kementerian Kesehatan.

tribun timur/siti aminah
Dinas Kesehatan dan LIPI Sulsel konferensi pers terkait hasil investigasi dua warga Bone yang meninggal usai vaksin. Berlangsung di Kantor Dinas Kesehatan Sulsel Jl Perintis Kemerdekaan, Kamis (6/1/2022). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Komite Daerah (Komda) Sulsel Martira Maddeppungeng, mengatakan kasus kematian dua warga Bone sehari setelah disuntik vaksin tidak terkait dengan program vaksinasi.

Hal itu kata Martira, berdasarkan hasil pengkajian dan causality assessment oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel bersama Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi/Vaksinasi (KIPI) Sulsel.

Menurutnya, Seleng (80) memiliki riwayat hipertensi lama.

Investigasi dilakukan terhadap dua warga Bone itu melibatkan KIPI Sulsel, Komite Nasional PP KIPI, BPOM, dan Kementerian Kesehatan.

Seleng merupakan warga Dusun Batu Lappa, Desa Samaenre, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

“Dari pemeriksaan tekanan darah, besar kemungkinan pasien tidak rutin minum obat dan tidak rutin kontrol ke dokter,” kata Martira, Kamis (6/1/2022).

Martira membeberkan jika Seleng sudah empat kali rawat inap di rumah sakit dalam setahun karena sakit.

Baca juga: Usai Divaksin, 2 Warga Bone Meninggal, Dinkes Bone Bantah karena Vaksin, Dugaan Ada Penyakit Bawaan

Martira mengakui jika Seleng mendapat vaksinasi Covid-19 dosis pertama pada 23 Desember 2021.

Hal tersebut disampaikan pada konferensi pers di Kantor Dinas Kesehatan Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar.

Terakhir rawat inap dengan gejala pucat (Hb 4 gr/dl) dan nyeri lambung serta buang air besar warna hitam.

Selanjutnya, pada 24 Desember lalu sekira pukul 18.00 Wita, Seleng mengalami gejala pusing, muntah, mimisan, dan kesadaran menurun.

“Telah mendapat pertolongan dan dianjurkan rujuk ke rumah sakit, tapi keluarga menolak dan pada 26 Desember sekira pukul 07.00 Wita bidan melaporkan Tuan S telah meninggal,” katanya.

Martira Maddeppungeng juga membeberkan anak perempuan di Bone diduga meninggal seusai divaksin.
Ia mengatakan pelajar berinisial AW mendapat vaksinasi Sinovac dosis pertama pada 26 Oktober lalu.

Warga Desa Gattareng, Kecamatan Salomekko itu katanya juga sudah menerima vaksinasi dosis kedua pada 23 November 2021 di Puskesmas Patimpeng Bone.

Menurutnya, setelah melalui skrining tidak dijumpai adanya kontra indikasi.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved