Unismuh Makassar
Unismuh Angkat Sumpah 90 Karyawan, Rektor Bertekat Setarakan Gaji dengan PNS
karyawan yang diangkat sumpahnya merupakan karyawan dari latar usia dan masa kerja yang beragam.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Prof Ambo Asse mengangkat Sumpah dan menyerahkan Surat Keputusan (SK) Defenitif 91 tenaga kependidikan. Kegiatan digelar di Aula Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unismuh Makassar, Kamis (6/1/2022).
Wakil Rektor II Unismuh Dr Andi Sukri Syamsuri yang membidangi Sumber Daya Manusia, dalam laporannya menyatakan bahwa karyawan yang diangkat sumpahnya merupakan karyawan dari latar usia dan masa kerja yang beragam.
“Karyawan yang akan diangkat sebelumnya berjumlah 92 orang. Namun satu orang meninggal dunia, satu lagi mengundurkan diri,” tambahnya.
Andis, sapaan akrab WR II Unismuh ini juga mengingatkan agar para karyawan yang diangkat sumpahnya senantiasa menjaga amanah dari Unismuh Makassar dan menjaga nama baik tenda besar Muhammadiyah.
Mantan Dekan FKIP Unismuh ini juga menekankan bahwa menjaga Amanah juga bisa diukur dari kedisiplinan dalam pelayanan sesuai jam kantor. “Jam kerja kita jam 8 hingga pukul 16. Termasuk hari Sabtu,” ujarnya.
Gaji Disetarakan PNS
Rektor Unismuh Makassar menekankan bahwa para karyawan telah mengangkat sumpah untuk menaati semua peraturan dan kebijakan.
Dengan penyerahan SK ini, berarti karyawan akan memperoleh hak kesejahteraan yang lebih baik. “Saya punya mimpi, dalam waktu beberapa tahun ini, gaji pokok dosen dan karyawan Unismuh sama dengan gaji PNS,” pungkas Ambo Asse disambut tepuk tangan para karyawan.
Namun nakhoda Unismuh ini mepersyaratkan agar semua komponen dalam kampus bekerja bersama-sama menyosialisasikan Unismuh. “Kalau semakin banyak orang tua yang mempercayakan anaknya ke Unismuh, tentu kitab isa terus meningkatkan kesejahteraan dosen dan karyawan,” ungkap Ambo.
Sementara itu, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unismuh Prof Gagaring Pagalung dalam amanahnya mengingatkan Kembali Khittah KH Ahmad Dahlan.
“Pertama, tidak menduakan Muhammadiyah dengan organisasi lain. Kedua, tidak dendam, tidak marah, dan tidak sakit hati jika dicela dan dikritik. Tiga, tidak sombong dan tidak berbesar hati jika menerima pujian,” jelasnya.
Selain itu, kata Gagaring, kader Muhamamdiyah Tidak Jubria (ujub, kibir, -takabur- dan ria).
“Mengorbankan harta benda, pikiran, dan tenaga dengan hati ikhlas dan murni; Bersungguh hati terhadap pendirian. Saya berharap pesan Kiai Dahlan ini bisa dipegang dalam menjalankan Amanah sebagai karyawan Unismuh,” ucap Guru Besar Ilmu Akuntansi Universitas Hasanuddin ini.
Diawali Pengajian
Sebelumnya, Acara diawali dengan pengajian oleh Wakil Dekan I Fakultas Agama Islam Unismuh Makassar Dr KH Ilham Muchtar. Ia membawakan pengajian dengan tema ‘Etos kerja dalam Islam’.