Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Kasus Covid-19 Varian Omicron Terus Meningkat, Epidemolog Unhas: Boleh Jadi Sudah Ada di Makassar

tak ada perbedaan pencegahan omicron dengan varian sebelumnya, sehingga mitigasi dianggap tidak begitu sulit.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Muhammad Fadhly Ali
Justin TALLIS / AFP via Tribunnews.com
Ilustrasi varian Omicron - Gambar ilustrasi yang diambil di London pada 2 Desember 2021 menunjukkan empat jarum suntik dan layar bertuliskan 'Omicron', nama varian baru covid 19, dan ilustrasi virus. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Epidemiolog Universitas Hasanuddin Makassar,  Ansariadi mengatakan, Covid-19 varian omicron cepat atau lambat akan masuk di Makassar.

Alasannya menyampaikan hal tersebut karena melihat mobilitas penduduk antardaerah yang tak bisa dicegah.

Bahkan ada kemungkinan varian tersebut sudah masuk ke Makassar.

"Boleh jadi sudah ada juga di Makassar hanya karena belum diperiksa sehingga tidak ditemukan," ucapnya, Kamis (6/1/2022)

Menurutnya, tak ada perbedaan pencegahan omicron dengan varian sebelumnya, sehingga mitigasi dianggap tidak begitu sulit.

"Seperti tetap melakukan vaksinasi, penggunaan masker dan tetap jaga jarak tetap disiplin," katanya.

Sebelumnya dirinya juga mendesak agar vaksinasi Covid-19 dimassifkan, utamanya bagi kalangan rentan dan lanjut usia.

"Kalau sudah tinggi pada orang tua maka tidak ada masalah. Karena mereka yang sangat rentan," urainya.

Sementara itu, Pemerintah Kota Makassar mengaku kesulitan mendeteksi varian Omicron. 

Pemkot tak memiliki peralatan dan reagen untuk mendeteksi varian baru Covid-19 ini.

"Alat pendeteksi Omicron belum ada di Makassar," ucap Kepala Dinas Kesehatan Makassar, Nursaidah Sirajuddin.

Ida sapaannya menjelaskan, penularan virus Omicron dinilai lima kali lebih cepat dibanding varian Delta. Hanya saja, menimbulkan daya rusak yang rendah.

Omicron lebih mudah melangkahi sistem imun yang dibentuk berkat vaksin. Tapi tak terlalu merusak paru-paru dibanding varian Delta. 

Kendati begitu, saat ini belum ada kasus yang dicurigai di Kota Makassar.

"Belum ada kasus dicurigai dan dikirim ke balitbangkes, ini baru berkoordinasi dengan provinsi," kata Ida.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved