Polbangtan Gowa
Kunjugan Polbangtan Gowa, Mentan SYL Ajak Insan Pertanian Bangun Produk Pangan
Mengawali tahun 2022, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan kunjungan kerja ke Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan).
TRIBUN-TIMUR.COM, - Mengawali tahun 2022, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) kunjungan kerja ke Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa, Minggu (2/1/2022).
Pada kesempatan itu, Mentan SYL mengajak insan pertanian untuk mendapatkan nilai tambah dengan membangun produk pertanian.
Menurutnya, hal itu dibutuhkan karena tantangan pembangunan sektor pertanian ke depannya akan jauh lebih berat apabila dibandingkan tahun ini.
Mentan SYL menyatakan, tantangan besok itu jauh lebih berat dari pada tantangan tahun ini.
Seluruh dunia masih menghadapi tantangan yang sama tahun depan.
"Secara global, seluruh komponen ekonomi merangkak turun. Kenapa? karena besok kita masih menghadapi dampak dari Covid yang luar biasa secara global semua sektor merangkak turun dan menuju kepada langkah-langkah recovery yang belum tentu selesai secara singkat," katanya via rilis ke tribun-timur.com, Selasa (4/1/2022).
Namun, Mentan mengaku optimis sektor pertanian akan mampu tumbuh positif karena selama dua tahun terakhir.
Pasalnya, sektor pertanian telah membuktikan diri mampu mengawal ekonomi nasional tetap tumbuh meyakinkan.
Salah satu tantangan terbesar lanjut Mentan SYL, ialah perubahan iklim.
Untuk itu, Mentan SYL mengajak seluruh jajarannya termasuk Polbangtan Gowa untuk merubah strategi pembangunan pertanian dengan menerapkan teknologi dan riset yang adaptif terhadap tantangan perubahan iklim, pemanasan global dan krisis air dimasa yang akan datang.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, juga mengatakan, Polbangtan adalah bagian penting yang berperan mendukung program kementan dalam lingkup pendidikan.
"Pendidikan vokasi saat ini berada di era yang baru. Era dimana tidak hanya mengajarkan keterampilan dalam pendekatan intelektual, tetapi juga sekaligus menyatukan sistem intelektual dengan manajemen orientasi seperti lapangan, dan praktik," katanya.
Baca juga: Mentan RI Tanam Jagung dan Kedelai di Kecamatan Maiwa, SYL: Enrekang Luar Biasa
Pendidikan vokasi yang dimaksud mampu menyatukan antara intelektual dengan karakter.
"Kekuatan karakter sangat penting karena akan membuatnya menjadi seorang yang kuat, mampu bertarung dan mampu mencari jalan keluar terhadap segala tantangan yang ada,” katanya.
Terakhir dalam arahannya, SYL berharap selain tanaman pangan, tanaman perkebunan dan sektor peternakan dapat lebih ditingkatkan.
"Kita akan bikin konsep pertanian berbasis korporasi dan industri kerakyaratan yang lebih kuat. Semua produk pangan baik tanaman pangan, perkebunan dan peternakan kita bangun untuk menghasilkan nilai tambah yang tinggi. Kita bangun di seluruh Indonesia," imbuh SYL.
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi membeberkan pentingnya peran Lembaga Pendidikan vokasi pertanian untuk membentuk SDM pertanian unggulan.
"SDM yang siap bekerja di dunia usaha dan dunia industri serta mencetak pelaku usaha pertanian andal, kreatif," katanya.
Lembaga pendidikan vokasi juga harus menyiapkan professional dan mampu sebagai pengusaha pertanian milenial dengan semangat kompetisi tinggi di bidang usaha pertanian.
Ditambahkan Dedi Nursyamsi, untuk menjadi negara maju, hal utama yang perlu digenjot adalah SDM nya.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pemantapan Pendidikan vokasi pertanian, mencetak lulusan yang berkualitas baik sebagai job seeker, job creator maupun pengusaha pertanian milenial.
Baca juga: Tantangan Dindo SYL Jabat Plt Kadis Ketahanan Pangan Sulsel, BKD Sebut Hanya Berlaku Tiga Bulan
Selaku nahkoda Polbangtan Gowa, Syaifuddin selaku Direktur menyatakan kesiapannya mengawal seluruh program Kementan melalui pencetakan SDM andal sehingga pertanian lebih maju, mandiri dan modern.
“Selama masa pandemi ini, kami pastikan kegiatan perkuliahan tetap berlangsung walaupun secara online. Kami pastikan mencetak SDM andal yang mampu mengikuti kemajuan di bidang pertanian guna meningkatkan nilai tambah produk-produk pertanian,” pungkas Syaifuddin. (*)