Ingat AKBP Untung Sangaji? Perwira Polisi yang Lumpuhkan Teroris Bom Sarinah, Kini Dapat Tugas Baru
Salah satu polisi berpangkat perwira yang menyita perhatian dalam peristiwa yang terjadi tahun 2016 lalu itu adalah Untung Sangaji.
Kasubbagjiansisops Bagjiansis Rojianstra Sops Polri (2019)
Kapolres Merauke (2020)
Baca juga: Inilah Polisi Kebanggaan Tito Karnavian yang Diminta Jaga PON XX Papua, Dulu Pahlawan Bom Sarinah
Baca juga: Masih Ingat Pahlawan Bom Sarinah Krishna Murti? Kini Brigjen Ini Suruh Perempuan Minum Obat Sianida
2. Populer berkat Bom Sarinah
Nama Untung Sangaji mulai mencuat ketika terjadinya teror dan ledakan di bom dan aksi baju tembak yang terjadi di kawasan Sarinah, Thamrin Jakarta Pusat yang begitu menggemparkan seluruh dunia, pada 14 Januari 2016.
Saat itu AKBP Untung Sangaji berhasil melumpuhkan pelaku teror Bom Sarinah dengan aksinya yang cukup heroik.
Setelah aksi heroiknya Untung Sangaji, memamerkan pistol yang ia gunakan saat baku tembak dengan pelaku teror di Sarinah.
Ada gambar gambar yang cukup menarik di pistolnya.
Pistol tersebut terdapat gambar tengkorak, walaupun hanya gambar asal tempel saja, menurutnya makna logo tengkorak tersebut berarti berbuat baiklah sebelum mati, dan disebelahnya ada simbol malaikat pencabut nyawa yang artinya jangan ragu-ragu menghantam yang jahat.
3. Dimarahi keluarga
Di akhir tahun 2016 ini, Tribunnews.com sempat mewawancarai Untung soal Bom Thamrin yang melambungkan nama mereka.
Saat itu Untung baru saja mendapatkan pin emas dari Kapolri.
Diakui Untung, setelah heboh Bom Sarinah itu dia banyak dimarahi oleh keluarga serta rekan kerja karena terlalu berani berhadapan langsung dengan teroris tanpa ada pelindung tubuh atau body protector seperti rompi anti peluru melainkan hanya berbekal senjata tua.
"Istri, keluarga saya marah sekali karena saya tidak pakai pelindung. Tapi saya menjelaskan kalau itu sudah tugas saya, melindungi masyarakat, dan saya harap mereka mengerti," kata Untung.
4. Lawan GAM
Selain peristiwa Bom Thamrin, ketegasan dan keberanian Untung berhadapan dengan kelompok separatis yang hendak mengibarkan bendera GAM di Aceh juga tidak bisa dilupakan.