Tribun Politik
Unggul Pemungutan Suara, Pendukung IAS Yakin DPP Hargai Hasil Voting di Musda
Kini pemilihan Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Selatan berada di tangan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Sekretaris Jenderal.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gelaran Musyawarah Daerah IV Partai Demokrat Sulawesi Selatan telah usai.
Kini pemilihan Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Selatan berada di tangan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Sekretaris Jenderal dan Ketua BPOKK Herman Khaeron.
Pendukung Ilham Arief Sirajuddin meyakini mereka akan menang di DPP.
Ketua DPC Demokrat Maros Amirullah Nur Saenong meyakini DPP akan menghargai hasil pemungutan suara tingkat DPC di Musda kemarin.
"Kita yakin DPP tetap seperti sikap-sikap sebelumnya atas hasil musda demokrat di Indonesia," kata Amirullah Nur kepada wartawan Jumat (31/12/2021).
Dalam pemilihan calon kemarin, IAS meraih 16 suara.
Sementara Ullah meraih 9 suara, terdiri dari 8 DPC ditambah satu suara DPD.
Sementara DPP yang diwakili Ketua BPOKK Herman Khaeron memilih abstain dalam musda.
"DPP belum pernah tahun ini memenangkan calon yang kalah voting. Gubernur Aceh saja yang kalah voting tetap kalah juga di meja rapat Ketua Umum, dan majelis tinggi Demokrat. Apalagi cuma Wakil Ketua DPRD," ujar Amirullah.
Baca juga: Ungkit Masa Lalu, Ni’matullah Erbe Mau Rangkul Gerbong Ilham Arief Sirajuddin di Demokrat Sulsel
Baca juga: Setelah 3 Kader Demokrat 1 Nasdem, Giliran Andi Bau Sawa Mappanyukki Gabung Golkar Makassar
Amirullah meminta Ni'matullah dan para pendukungnya tetap hargai hasil musda di Kota Makassar.
Amirullah meminta Ullah legowo terima kenyataan demokrasi hasil akhir DPP, dan tak banyak menyinggung jasa-jasa personal di partai juga tak ungkit perkara hukum yang sudah inkrah.
Sebelumnya Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mempersilakan DPC menggunakan hak suaranya memilih calon ketua dalam gelaran musda ini.
Namun AHY menekankan ada mekanisme pemilihan ketua dalam AD/ART hasil Kongres 2020 lalu.
"Banyak pertimbangan, mekanisme lain, kita harap ada energi positif hadir, terutama ketua-ketua DPC," katanya.
AHY berharap gelaran musda tidak menimbulkan perpecahan antar kader ke depan.
Apalagi AHY punya asa membawa Demokrat bersaing jadi pemenang pemilu legislatif 2024.
"Kita harap setelah musda, kader berlari kencang, melompat jauh ke depan sebaik-baiknya. Satukan kekuatan dan energik. Janganlah terpecah belah oleh perbedaan," katanya.
AHY berharap momentum musda ini terjadi konsolidasi secara efektif.
Bahkan ia menyebut Sulsel sebagai bagian pemenangan untuk Demokrat di pemilu dan pilpres 2024 ke depan.
"Kita harap Sulsel motor kemajuan dan motor kejayaan Partai Demokrat. Musda bukan formalitas tapi momentum satukan kita, bukan memecah belah. Dinamika itu wajar tetapi di atas segalanya mari ke depankan solidaritas, dengan itu kita bisa menang pemilu 2024," katanya.
"Sudah penghujung 2021, tahun depan penting dan menentukan, siapkan mesin partai, kader militan, jalankan hati dan pikiran masyarakat Sulsel. Kita bersyukur elektabilitas, kita harap angka terwujud pada saatnya. Kita terus berjuang. Pada akhirnya itu menentukan apakah benar angka bisa diwujudkan," sambungnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur Ari Maryadi