Surat Terbuka untuk Nadiem Makarim, Peserta CPNS Kemendikbud Harap Proses Rekrutmen Berasas Keadilan
rekrutmen CPNS khusus di Kemendikbud Ristek yang dipimpin Mas Menteri Nadiem Makariem juga menuai sorotan
Tentu ini sangatlah objektif sebab pengumuman SKB diberitahukan 5 hari sebelum ujian dilaksanakan. Padahal sesuai aturan rentang waktu pengumuman SKB paling singkat 15 hari kalender.
Selain itu ketentuan Passing Grade untuk setiap subtest SKB diumumkan ketika ujian SKB akan dilaksanakan bukan serangkaian dengan pengumuman rekrutment CPNS.
Hal yang lebih janggal lagi kami masih diundang mengikuti test wawancara dan mikro teaching padahal sudah tidak memenuhi ambang batas subtest B.Inggris. Sedangkan dalam aturan, peserta akan dianggap gugur jika tidak memenuhi ambang batas salah satu subtest SKB.
Maka untuk apa mengikuti tes wawancara dan microteaching jika sebelumnya sudah dipastikan gugur.
Kami sudah tidak mau lagi mempermasalahkan nilai ambang batas subtest SKB, jadwal pengumuman yang tidak sesuai ketentuan, dan lain sebagainya.
Yang kami minta adalah kebijaksanaan Panselnas CPNS Kemenristekdikti 2021 mengoptimalkan pengisian formasi kosong.
Kami tidak akan membantah atau memprotes peserta yang sudah dinyatakan lulus, kami hanya meminta rasa hikmat kebijaksanaan dalam putusan Panselnas CPNS Kemenristekdikti 2021.
Sungguh permintaan kami ini tidak merugikan satu peserta pun.
Ada beberapa hal yang perlu pertimbangkan oleh Panselnas CPNS Kemenristekdikti 2021.
Pertama, diantara kami yang berstatus TMS-1 ada yang lulusan universitas luar negeri ternama yang kompetensi dan kualitasnya tak perlu diragukan lagi, tetapi pada akhirnya gagal karena memperoleh skor di bawah ambang batas.
Kedua, diantara kami ada yang sudah berusia 35 tahun artinya ini merupakan kesempatan terakhirnya untuk menjadi PNS.
Ketiga, diantara kami ada juga sudah mengabdi 5 tahun bahkan lebih sebagai dosen tetap non PNS di PTN dan PTS, tentu dedikasinya tak perlu diragukan dan pengalamannya sangat dibutuhkan.
Keempat, umumnya kami sudah belajar intensif selama 6 bulan s/d 1 tahun untuk mempersiapkan diri mengikuti seleksi CPNS ini. Kelima, diantara kami ada yang sudah serdos dan memiliki publikasi pada jurnal internasional bereputasi, dan lulusan luar negeri, tetapi tetap gagal karena nilainya pada salah satu subtest SKB 1 point dari ambang batas. Tentunya dengan hasil yang kami dapatkan ini telah membuat kami, orang tua , istri/suami, keluarga, kerabat kecewa.
Kami sudah tidak tahu lagi apakah kami memang dipilih untuk melewati ujian yang cukup berat ini. Kami hanya bisa berdoa agar bapak/ibu Panselnas CPNS Kemenristekdikti 2021 senantiasa dipermudah berbagai urusannya. Apapun putusan bapak/ibu Panselnas CPNS Kemenristekdikti 2021 nantinya insyaAllah akan kami terima dengan lapang dada.
Atas ungkapan hati kami di atas, dengan ini kami memohon kepada Panselnas CPNS Kemenristekdikti 2021 untuk dapat mempertimbangkan alasan-alasan yang kami curahkan, serta dapat memberikan kesempatan kepada kami untuk mengabdi kepada negara melalui proses seleksi CPNS 2021 ini melalui optimalisasi formasi kosong.
Demikian Surat Terbuka ini atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.