Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Maros

Nyaris Rugi Rp 4 Triliun di Tahun 2021, Nasib 101 Karyawan Outsourcing Bandara Sultan Hasanuddin

Nasib buruk terjadi pada 101 tenaga penunjang atau outsourcing yang selama ini bekerja di Bandara Sultan Hasanuddin. 

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN MAROS
GM Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Wahyudi 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tribuners! Nasib buruk menimpa 101 tenaga penunjang atau outsourcing Bandara Sultan Hasanuddin

Imbas pandemi Covid-19, PT Angkasa Pura I Bandara Sultan Hasanuddin mengalami kerugian Rp 3,5 Triliun hingga hampir Rp 4 Triliun di tahun 2021. 

Alhasil, kontrak 101 karyawan outsourcing tersebut tak lagi diperpanjang. 

Seperti disampaikan  General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sultan Hasanuddin, Wahyudi.

Baca juga: Penumpang Ngeluh Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Panas, Petugas: Pengiritan Pak!

Baca juga: Kok Bisa, Penumpang Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Turun hingga 11% pada H-3 Tahun Baru?

Ia mengatakan,  alasan perusahaan tak lagi melanjutkan kontrak bagi 101 orang tersebut karena Angkasa Pura I tengah melakukan restrukturisasi.

"Perusahaan merugi, karena kurangnya aktifitas penerbangan selama pandemi Covid-19," katanya, Kamis (31/12/2021). 

Dia membeberkan, di tahun 2020 lalu PT Angkasa Pura I mengalami kerugian sebesar Rp 3 Triliun.

"Tahun ini kerugian Angkasa Pura diprediksi mencapai angka Rp 3,5 triliun sampai Rp4 triliun," bebernya. 

Kondisi yang merugi, mengharuskan PT Angkasa Pura I melakukan perampingan tenaga kerja. 

Termasuk tidak memperpanjang kontrak karyawan outsourcing.

"Ini langkah terakhir  kami ambil terkait tenaga penunjang di perusahaan ini. Karena selama pandemi ini, PT Angkasa Pura secara keseluruhan mengalami kerugian," ujarnya. 

Baca juga: Penumpang Ngeluh Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Panas, Petugas: Pengiritan Pak!

600 Karyawan Outsourcing

Wahyudi menyampaikan, di Angkasa Pura I Bandara Sultan Hasanuddin memiliki  600 lebih karyawan tenaga penunjang.

 "Karena kondisi restrukturisasi baik SDM, finansial dan operasional. Kami tidak lagi memperpanjang 101 dari 600 orang," katanya. 

Dikatakan, hasil restrukturisasi ini berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved