Timor Leste
Terkenal Negara Miskin Tapi Ribuan Warga China Pilih Pindah ke Timor Leste, Terungkap Tujuannya
Jumlah penduduk usia muda 15-24 tahun hanya 20 persen dari total populasi di negara tersebut pada 2015.
TRIBUN-TIMUR.COM - Nasib miris Timor Leste selalu menjadi sorotan sejak memisahkan diri dari Indonesia pada tahun 1999.
Tujuan Timor Leste untuk pisah dari Indonesia bukannya membawa keberuntungab.
Bukan jadi makmur, Timor Leste malah dikabarkan menjadi negara termiskin di dunia.
Bahkan Timor Leste men jadi negara dengan jumlah pengangguran yang tinggi.
Apalagi, kini industri kecil di Bumi Lorosae sudah dikuasai asing.
Jumlah penduduk usia muda 15-24 tahun hanya 20 persen dari total populasi di negara tersebut pada 2015.
Namun, sulitnya mencari pekerjaan di negara sendiri membuat penduduk usia muda di Timor Leste memiliih untuk merantau.
Bahkan ada yang rela memilih antre di depan Kedutaan Besar Portugal di Dili demi mendapat paspor Portugal demi memiliki masa depan yang lebih baik di Eropa.
Selain masalah pengangguran, harga bahan makanan juga terbilang tinggi.
Harga rata-rata untuk sekali makan di restoran-restoran di Timor Leste mencapati USD 3 atau setara Rp 42 ribuan.
Bahkan harga air mineral berukuran 330 ml dihargai USD 0,67 atau Rp 9.400 yang mana hampir 2 kali lipat daripada di Indonesia.
Hubungan Timor Leste dan Tiongkok akhir-akhir ini pun terus menjadi perbincangan publik. Karena tidak hanya memberikan pinjaman tapi kedatangan 4 ribu masyarakat Tiongkok juga ada maksud lain.
Kini, terkuak alasan 4.000 masyarakat China pindah ke Timor Leste.
Tak disangka, China rupanya juga menyediakan banyak biaya pembangunan bagi Timor Leste.
Selain memberikan pinjaman utang dalam proyek Tasi Mane, diketahui ada 4.000 orang China yang menetap di Timor Leste dan mendirikan basis ekonomi, mulai dari skala kecil hingga besar.