Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Masih Ingat Pemuda Asal Pinrang Haerul? Kini Pengembangan Pesawatnya Masuki Tahap Uji Coba di Unhas

Kini, pengembangan pesawatnya yang didampingi oleh Tim Universitas Hasanuddin (Unhas) memasuki tahapan uji coba. 

Penulis: Rudi Salam | Editor: Muhammad Fadhly Ali
Unhas
Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu mengunjungi pengembangan pesawat Haerul di Kampus Unhas Gowa, Kamis (30/12/2021). 

"Pesawat ini sudah selesai, tinggal dilakukan uji coba secara menyeluruh mulai dari sistem kontrol, uji coba terbang hingga daya dorong. Karena pesawat ini awalnya dari Pinrang, maka kita akan kembalikan lagi ke daerah asalnya,” katanya.

“Seluruh pembiayaan merupakan dana internal dari Unhas dengan masa pengerjaan hingga selesai kurang lebih membutuhkan waktu satu tahun," sambung Prof Nasaruddin. 

Prof Nasaruddin berharap pemanfaatan pesawat ini bisa digunakan sesuai kebutuhan.

Seperti untuk membantu dalam bidang pertanian seperti penyemprotan hama.

“Kehadiran pesawat ini kita harapkan semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Unhas dan tentunya akan menjadi jalan untuk melahirkan inovasi lainnya,” harapnya.

Sekadar diketahui, Haerul menjadi viral di seluruh Indonesia menyusul keberhasilannya menerbangkan pesawat rakitan sendiri. 

Pesawat tersebut dibuat secara otodidak. Walaupun secara faktual dapat terbang, namun belum memiliki standarisasi keamanan dan kelayakan. 

Untuk mendukung inovasi Haerul, Fakultas Teknik (FT) Universitas Hasanuddin kemudian berkolaborasi mengembangkan desain dan standarisasi pesawat rakitannya. 

Pesawat Haerul yang dikembangkan oleh Tim PPH Unhas memiliki maksimal kecepatan terbang hingga 160 km/jam, jarak tempuh 482,7 km dengan ketinggian jelajah 1.524 m. 

Pesawat yang memuat dua penumpang tersebut mampu menerima beban hingga 596 kg. Setiap penumpang memiliki maksima berat rata-rata 65 kg. 

Proyek pengerjaan pesawat ultralight ini merupakan pertama kali bagi Unhas dalam pembuatan pesawat langsung. 

Walaupun secara teori sudah lama diajarkan, termasuk uji model sudah sering kali dilakukan di laboratorium.

Seperti uji gaya angkat dan gaya hambat pada pesawat. 

Selama pengerjaan pesawat, Tim PPH bersama tim monitoring diawasi oleh Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) sebagai organisasi olahraga dirgantara di Indonesia. 

Hal ini dimaksudkan untuk memastikan aspek kelayakan dan keamanan saat beroperasi.(Tribun-Timur.com)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved