Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Penumpang Bandara Hasanuddin Kalahkan Juanda dan Bali

PT Angkasa Pura I mencatat, jumlah penumpang pesawat udara di 15 bandara kelolaannya hampir menembus angka 1 juta penumpang.

Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM/NURUL
suasana Bandara Sultan Hasanuddin H-4 larangan mudik 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - PT Angkasa Pura I mencatat, jumlah penumpang pesawat udara di 15 bandara kelolaannya hampir menembus angka 1 juta penumpang.

Angka tersebut diambil selama H-8 hingga H-2 Natal atau periode 17-23 Desember 2021.

Perseroan mencatat, angka tersebut tumbuh 18 persen dibanding tahun 2020.

Baca juga: Penumpang Bandara Sultan Hasanuddin 113.504 Orang Jelang Natal, Terbanyak ke Surabaya & Kendari

Baca juga: Jelang Nataru, Sriwijaya Air Ajukan Tambahan Penerbangan di Bandara Sultan Hasanuddin

Di mana pada periode yang sama di tahun 2020 lalu, Angkasa Pura I mencatat jumlahnya sebanyak 787.782 penumpang.

Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengatakan, untuk trafik pesawat udara pada periode 17 hingga 23 Desember 2021 tercatat sebanyak 8.828 pergerakan pesawat terlayani.

Angka tersebut turun 9 persen jika dibandingkan dengan jumlah pergerakan pesawat di periode yang sama di tahun 2020 lalu yang sebanyak 9.713 pergerakan pesawat.

Hal yang sama juga terjadi pada pergerakan kargo, dengan perbandingan 10 juta kilogram kargo terangkut pada periode 17 hingga 23 Desember 2021, dibanding 10,5 juta kargo pada periode yang sama di tahun 2020.

"Untuk menyambut Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022, kami selaku pengelola bandara kembali mengoperasikan Posko Terpadu Monitoring Nataru,” ujar Faik.

Hingga tanggal 23 Desember atau hari ke-7 pelaksanaan posko monitoring Nataru, Bandara Sultan Hasanuddin tercatat melayani penumpang terbanyak di antara 15 bandara kelolaan Angkasa Pura I.

Bandara yang berlokasi di Makassar tersebut mencatatkan 196.810 penumpang.

Bandara Juanda Surabaya dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali berurutan menempati tempat kedua dan ketiga bandara dengan jumlah penumpang terbanyak.

Yaitu masing-masing sebanyak 176.623 dan 170.551 penumpang.

General Manager Angkasa Pura I, Wahyudi, mengatakan untuk mengantisipasi membludaknya jumlah penumpang selama libur Nataru (Natal dan Tahun Baru), pihaknya telah membuka kembali rute penerbangan 24 jam yang pada awal pandemi hanya 13 jam saja.

"Selain itu terdapat dua extra flight dengan maskapai Garuda dan Sriwijaya," katanya.

Mengantisipasi masuknya virus omicron, lanjutnya, pengelola bandara bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan setiap hari melakukan pemeriksaan sidak atau random check bagi penumpang yang tiba di Bandara Sultan Hasanuddin.

"Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, tak ditemukan penumpang yang positif," ucapnya.

Okupansi Hotel

Okupansi atau tingkat hunian sejumlah hotel di Indonesia mengalami peningkatan jelang akhir 2021.

PT Hotel Indonesia Natour (Persero) mengungkapkan, hal tersebut terjadi efek meningkatnya wisatawan yang melakukan liburan menyambut Natal dan tahun baru 2022.

Sebagai informasi, Hotel Indonesia Natour merupakan perusahaan pelat merah yang bergerak dalam penyediaan akomodasi (hotel/penginapan), makanan, dan minuman.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh Perseroan, hingga minggu ketiga Desember 2021, tingkat okupansi hotel anak perusahaan Hotel Indonesia Natour mencapai rata-rata 68 persen.

Angka tersebut jauh meningkat dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, yang rata-rata sekitar 40 persen.

“Okupansi jaringan hotel anak perusahaan Hotel Indonesia Natour melalui Hotel Indonesia Group yang berada di berbagai kota dan destinasi mengalami peningkatan okupansi,” ungkap keterangan Public Relation Hotel Indonesia Natour, Minggu (26/12).

Akhir tahun memang selalu menjadi kesempatan masyarakat atau wisatawan untuk merayakan Natal dan sekaligus menyambut momentum pergantian akhir tahun.

Namun demikian, Hotel Indonesia Natour mencatat, peningkatan hunian hotel atau okupansi rate sangat dipengaruhi oleh daerah atau lokasi hotel berada.

Tak cuma itu, okupansi rate sangat dipengaruhi terhadap pola atau kebiasaan yang dilakukan oleh wisatawan dalam melakukan kunjungan ke atau di destinasi tertentu.

Daerah destinasi wisata utama, seperti Bali merupakan beberapa destinasi yang diminati oleh wisatawan untuk merayakan momentum pergantian akhir tahun.

Hotel-hotel di Bali biasanya terus mengalami tren peningkatan okupansi hingga saat tibanya periode pergantian akhir tahun.

Namun, meningkatnya hunian hotel di Bali dan beberapa wilayah di Indonesia tidak berlaku di Makassar.
Bahkan, hotel-hotel di Makassar cenderung sepi.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan (Sulsel), Anggiat Sinaga.

“Jika ada libur panjang ataupun seperti libur Natal, hunian hotel pasti anjlok alias sepi,” kata Anggiat saat dihubungi tribun-timur.com, Minggu (26/12).

Anggiat menyebut bahwa tingkat hunian hotel di Makassar rata-rata 30-35%.

Keadaan tersebut, kata dia, berbeda dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia.

Selengkapnya, silakan baca melalui Harian Tribun Timur edisi Senin (27/12/2021).

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved