Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Keajaiban, Abdul Satpam Berpayung Berhasil Selamat Tersambar Petir di Tempat Kerja, Sempat Pingsan

Dalam video yang viral, satpam yang tampak menggunakan payung di tengah guyuran hujan tersebut tampak sedang berjalan

Editor: Ilham Arsyam
Kolase Tribun Timur/Instagram
Tangkapan layar seorang satpam tersambar petir di Cilincing 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebuah video yang memperlihatkan adanya satu orang satpam yang tersambar petir saat bertugas mendadak viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, satpam yang tampak menggunakan payung di tengah guyuran hujan tersebut tampak sedang berjalan.

Namun ketika sedang berjalan mengarah ke area parkir alat berat, satpam tersebut tersambar petir hingga sempat menimbulkan percikan api.

Peristiwa yang disebut-sebut terjadi di kawasan Cilincing, Jakarta Utara itu langsung membuat korban terkapar dan tidak sadarkan diri.

Kanit Reskrim Polsek Cilincing Iptu Alex Chandra mengkonfirmasi adanya peristiwa itu.

Peristiwa satpam tersambar petir itu terjadi Senin 20 Desember 2021 lalu.

Menurut Alex, kejadian tersebut terjadi pekan lalu pada area loading barang di PT CKB, Kelurahan Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara.

"Kejadiannya itu Senin (20/12/2021) pukul 18.15 WIB pas maghrib. Jadi waktu korban ingin mengambil gambar SR atau serial number di saat hujan, pakai payung, sampai di TKP tersambar petir," kata Alex saat dikonfirmasi, Minggu (26/12/2021).

Tak pelak, Abdul langsung tergeletak dan tak sadarkan diri di lokasi.

Melihat hal itu, rekan-rekan satpam di lokasi langsung berdatangan menolong korban.

Akibat sambaran petir, Abdul harus dirawat di rumah sakit.

Meski sambaran petir begitu mengerikan, korban dipastikan selamat dan kini kondisinya membaik.

"Dia sempat dirawat di rumah sakit Koja selama empat hari, saat ini kondisi sudah membaik. Luka bakar di bagian tangan sebelah kiri," jelas Alex.

Alex menyebut bahwa dirawat selama 4 hari di RS Pelabuhan, Koja, Jakarta Utara. Kini, Abdul sudah diperbolehkan pulang ke rumah.

"Saat ini korban sudah berada di rumahnya dan kondisi sudah membaik," ucap Alex. (*)

Penjelasan ahli

Terkait video tersebut, peneliti petir sekaligus Guru Besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Dr Dipl Ing Ir Reynaldo Zoro menjelaskan penyebab sambaran petir tersebut.

Menurut Zoro, ponsel atau HT tidak menyebabkan seseorang tersambar petir. Sebab, keduanya memiliki frekuensi yang berbeda.

"Mungkin itu mitos ya seolah frekuensi ponsel dan HT dengan petir itu nyambung, enggak ya. (Frekuensi) ponsel dan HT itu GHz (gigahertz) sedangkan petir maksimalnya hanya 100 MHz (megahertz), jadi tidak nyambung," kata Reynaldo saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/12/2021).

Ia menjelaskan, petir hanya menyambar titik yang masuk dalam jarak sambarnya. Apabila petir kecil, maka jarak sambarnya pun kecil.

Payung dan truk jadi easy target

Dalam kasus yang terjadi pada satpam tersebut, payung yang digunakan satpam dinilai menjadi salah satu penyebab sambaran.

"Pemakaian payung menyebakan sasaran bertambah tinggi sehingga memungkinkan lebih mudah tersambar petir, karena lebih dekat ke lidah petir," ujarnya.

Berdasarkan analisisnya, truk-truk besar di sekitar lokasi juga bisa menjadi titik sambar petir, khususnya di daerah pertambangan.

Ia menuturkan, truk-truk tersebut merupakan easy target bagi petir karena strukturnya yang tinggi dan besar.

Selain itu, adanya tiang di sekitar lokasi semakin menambah potensi sambaran petir pada satpam tersebut.

"Melihat ada tiang di samping belakang dan truk besar di depannya, yang bersangkutan ada di daerah sambaran petir," jelas dia.

"Sehingga final jump dari lidah petir lebih dekat ke yang bersangkutan dengan payungnya," sambungnya.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Sempat Tak Sadarkan Diri, Begini Kondisi Terakhir Satpam di Cilincing yang Tersambar Petir, 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved