Tabrak Lari di Nagreg
Cerita Baru dari Koptu A Bongkar Dalang Tabrak Lari Sejoli di Nagreg, Handi Masih Hidup saat Dibuang
Rupanya ada satu sosok yang jadi otak di balik pembuangan Handi dan Salsabila ke sungai pascatabrakan
Dilansir dari Tribun Jateng, sosok Kolonel Infanteri Priyanto merupakan Kasiintel Kasrem 133/NW (Gorontalo) Kodam XIII/Mdk.
Sebelum menjabat Kasi Intel, Kolonel Infanteri Priyanto menjabat Irutum Itdam IV/Dip
Kolonel Infanteri Priyanto menjabat sebagai Kasi Intel sejak 8 Juni 2020.
Handi Masih Hidup saat Dibuang
Dua minggu berselang, polisi akhirnya mengungkap hasil autopsi korban tabrak lari tersebut.
Dikutip TribunnewsBogor.com dari wawancara di kanal Youtube TV One News, Kabid Dokkes Polda Jawa Tengah Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti menjelaskan hasil autopsi jenazah Handi dan Salsabila.
"Kami lakukan pemeriksaan pertama di Polres Cilacap, dan di Polres Banyumas. Di Polres Cilacap memang sebelum Kita periksa bagian dalam, Kita identifikasi dulu dan memang itu adalah korban yang dari Nagreg, korban tabrak lari, dari tinggi badannya, ciri rambut, foto keluarga, dan ciri khas dari gelang di tangan," pungkas dr Hastry dilansir pada Jumat (24/12/2021).
Lebih lanjut, dr Hastry menyebut bahwa korban bernama Salsabila meninggal dunia saat kecelakaan terjadi.
Hal itu disimpulkan berdasarkan temuan luka di kepala korban.
"Dari luka di kepalanya, memang sesaat saat kejadian, korban langsung meninggal dunia karena ada patah tulang terbuka di kepalanya," ujar dr Hastry.
Sementara itu, Handi, korban lainnya diungkap dr Hastry memiliki kondisi lain.
Diungkap dr Hastry, Handi masih hidup usai kecelakaan terjadi.
Karenanya saat dibuang oleh pelaku ke sungai Banyumas, Handi masih bernapas.
"Sedangkan yang di Banyumas, di autopsi oleh teman Kami, Kita temukan tanda tenggelam di saluran napas atas dan paru-paru. Jadi waktu ditemukan memang sudah tiga hari setelah kejadian, dalam keadaan pembusukkan,"
"Tapi Kami yakinkan, dia kematiannya karena tenggelam. Jadi waktu dibuang, masih hidup," pungkas dr Hastry.