Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Pinrang

Heboh Abdul Rahim Suntik Vaksin 17 Kali, Ini Kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam Soal Efeknya

Lantas apa yang akan terjadi di tubuh Abdul Rahim jika mendapat suntikan vaksin Covid-19 berkali-kali?

Penulis: Nining Angraeni | Editor: Saldy Irawan
tribun-timur/nining
Abdul Rahim saat diambil sampel darahnya di ruang Anev Satreskrim Polres Pinrang, Selasa, (21/12/2021) malam. 

"Tugasnya imun itu menyerang parasit atau jamur. Kalau sistem imun terlalu banyak, bisa jadi malah kacau dan menyerang tubuh sendiri. Misal dia serang ginjal atau paru-paru," sebutnya.

Dalam kasus Abdul Rahim yang tidak merasakan efek, Marzuki menegaskan jika memang bisa ada efek dan bisa juga tidak.

"Tergantung dari bagaimana sistem imun Abdul Rahim bereaksi dari vaksin ini. Bisa saja saat divaksin, sistem imunnya tidak terangsang," bebernya.

Ditanya, mengenai apakah vaksin berbahaya atau tidak mengingat Abdul Rahim dalam kondisi fit, Marzuki menyebut kalau vaksin itu dikeluarkan berdasarkan penelitian.

Mulai dari penelitian di Laboratorium, fase hewan, fase manusia kelompok kecil, kelompok besar dan kelompok luas.

"Bisa bermacam-macam efek samping vaksin. Kita tidak bisa bilang vaksin itu berbahaya," tuturnya.

"Kalau misal Abdul Rahim disuntik, tapi efeknya tidak muncul di dia, berarti dia aman-aman saja. Tergantung bagaimana imun seseorang yang bereaksi," sambungnya.

Butuh Sampel Darah Untuk Melihat Anti Bodi Abdul Rahim

Untuk mengecek bagaimana kondisi tubuh Abdul Rahim setelah menerima vaksin 17 kali, Marzuki menuturkan perlu pengambilan sampel darah.

"Bisa dengan mengecek atau memeriksa berapa jumlah antibodi Abdul Rahim. Umumnya itu kalau divaksin dua kali, antibodi seseorang itu bisa sampai 1.000 hingga 3.000," ungkapnya.

Ia mengatakan ketika seseorang mendapatkan vaksin itu harus ada jeda.

Untuk memberikan kesempatan tubuh bereaksi.

Namun, berbeda dengan Abdul Rahim yang mengaku dalam sehari ia bisa mendapatkan tiga kali vaksin.

"Umumnya itu bisa saja terjadi reaksi atau syok anafilaktik. Terjadi kegagalan sistem tubuh seperti henti jantung, henti nafas atau kejang," sebutnya.

Saat ditanya, apakah jumlah antibodi Abdul Rahim bisa membuktikan jika ia benar mendapat suntikan vaksin 17 kali, Marzuki mengatakan tidak bisa.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved