Pengantin Wanita Stres di Malam Pertama Gegara Suaminya Tak Tahu Cara Bercinta, Mertua Bertindak
Ini kisah pengantin wanita yang stres saat malam pertama. Mertuanya ikut campur di malam pertama mereka lantaran mempelai pria tak tahu cara bercinta.
TRIBUN-TIMUR.COM - Ini kisah pengantin wanita yang stres saat malam pertama.
Pasalnya, mertuanya ikut campur di malam pertama mereka lantaran mempelai pria tak tahu cara bercinta.
Bukan cuma ikut campur, seorang mertua bahkan memberikan tutorial bercinta di hadapan menantunya.
Ibu mertua itu terus mengawasi di depan kamar untuk memastikan anaknya handal dalam bercinta.
Ngerinya jika ada gerakan yang dinilai salah, langsung direvisi.
Baca juga: Kok Bisa, Banyak Calon Pengantin di Makassar Masih Bingung Soal Wali Nikah, Samakah dengan Saksi?
Baca juga: Kesal Lihat Pasangannya Gandeng Mantan Sepanjang Acara, Pengantin Wanita Nekat Lakukan Ini ke MC
Hal itu tentu membuat sang menantu sangat tidak nyaman.
Berikut selengkapnya!
Menantu itu bernama Sunny Angel asal India yang sekarang tinggal di Inggris menceritakan pengalaman pahitnya ketika ia berumur 20 tahun.
Ia dipaksa menikah oleh keluarga dengan pria yang tak dicintainya.
Dikutip Sosok.ID dari Mirror pada Jumat (15/2/2019), Sunny bercerita momen pahit itu terjadi di tahun 1999.
Sunny dijodohkan dengan seorang pria bernama samaran Ajay yang mempunyai keterbelakangan mental.
Mau tak mau karena paksaan keluarga, Sunny menikah dengan pria yang tak dicintainya itu.
Pernikahan megah digelar dan Sunny pasrah menerima Ajay sebagai suaminya.
Mimpi buruk Sunny berlanjut pada malam harinya.
Dengan sengaja ibu mertuanya memantau atau melihat bagaimana anak dan menantu perempuannya itu bermalam pertama.
Baca juga: Suami Hanya Sopir Pengangkut Sampah, Amelia Rela Jadi Kurir dan Tukang Setrika untuk Sekolahkan Anak
Baca juga: VIDEO: Viral Pengantin Wanita Heboh Joget TikTok di Pelaminan, Suami Hanya Ikut Bertepuk Tangan
Hal ini karena keterbelakangan mental suami Sunny yang mengakibatkan tak tahu caranya berhubungan suami-istri.
"Dia akan berkata, 'Saya ingin cucu, Anda harus melakukan ini', lalu berdiri di luar pintu setiap kali kami berhubungan seks mengatakan kepadanya apa yang harus dilakukan, rasanya seperti dia di bawah perintah untuk melakukannya," ujar Sunny menirukan perkataan ibu mertuanya.
"Dia bahkan tidak ingin aku melihatnya telanjang. Dia tampak sangat ketakutan," tambahnya.
Setelah berhubungan badan, Sunny semakin sakit hati, lantaran suaminya masih bersifat seperti anak kecil.
"Aku sudah melakukannya sekarang, bisakah aku mendapatkan cokelatnya?" ujar Sunny menirukan perkataan suaminya setelah bermalam pertama.
Sunny juga mengklaim ibu mertuanya sering memperlihatkan film adegan orang dewasa kepada suaminya agar segera memberinya cucu.
Empat bulan saja usia pernikahan Sunny dan Ajay sebelum akhirnya mereka bercerai.
"Banyak orang keterbatasan mental dan dieksploitasi oleh orang tuanya sama seperti mantan suamiku," kata Sunny.
"Semua atas nama kehormatan. Itu mengganggu. Ini sangat salah," ujar Sunny.
Meski begitu Sunny tak mempunyai dendam kepada mantan suaminya yang ia anggap digunakan sebagai pion oleh keluarganya sendiri.
Sunny pun menuliskan pengalaman hidupnya dan menyuarakan agar tak ada pemaksaan perjodohan. (*)
Kisah Lainnya: Pengantin Pria Kaget Lihat Istri di Malam Pertama
Cerita lain soal malam pertama juga dialami seorang pria di Taiwan.
Pria tersebut memilih jalan pintas mencari pasangan dari biro jodoh.
Hal itu dilakukan pria itu gegara mendapat desakan untuk cepat menikah.
Pria ini rela membayar Rp 500 juta pada Biro Jodoh untuk bisa dicarikan wanita yang masih gadis.
Siapa sangka sudah bayar Rp 500 juta pria ini dikejutkan dengan tubuh sang istri saat malam pertama.
Hanya lima hari setelah berkenalan, A Zheng mengajak wanita itu menikah.
Ilustrasi pernikahan (Tribunnews)
Namun petaka terjadi saat malam pertama.
Apa yang diharapkan tidak sesuai harapan.
Lantas apa yang terjadi?
Melansir Serambinews: A Zheng mengaku benar-benar di buat kecewa dengan wanita yang dijodohkan oleh Biro Jodoh kepadanya.
Padahal dia telah melunasi biaya Biro Jodoh sebesar 270 ribu yuan atau Rp 500 juta lebih.
Saat malam pertama, pria itu terkejut ketika melihat tubuh si wanita dipenuhi dengan gurat peregangan atau stretch mark.
Sebenarnya di biro jodoh itu, A Zheng mengajukan beberapa syarat, di antaranya si wanita harus lulus dari sekolah menengah, masih perawan dan putih.
Tidak lama kemudian, pria 35 tahun itu menerima pemberitahuan bahwa biro jodoh telah menemukan pasangan yang cocok untuknya.
Pada 26 Oktober 2020, A Zheng terbang dari Kota Kaohsiung ke Provinsi Guangxi, China untuk pertemuan pertama mereka.
Di sana, dia berkenalan dengan seorang wanita bermarga Zhao.
Saat pertama kali bertemu, keduanya menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang satu sama lain.
Di hari itu juga, A Zheng dan Zhao setuju untuk berpacaran dan menjadi sepasang kekasih.
Karena ketidaksabaran antara keduanya, hubungan asmara ini berlangsung sangat cepat.
Pada 31 Oktober 2020 atau lima hari setelah kencan pertama, A Zheng dan Zhao memutuskan untuk menikah.
Pria ini juga harus membayar pelunasan di biro jodoh sebesar 220.000 yuan (Rp 471 juta), jumlah yang kecil bagi pria itu.
Namun saat malam pertama setelah hari pernikahan, A Zheng menyadari bahwa dia baru saja menerima akhir yang "pahit" dari perjodohan ini.
Ia menemukan bahwa biro jodoh tersebut telah membuat laporan palsu, mengumpulkan uang yang berlebihan dan tidak menjalankan persyaratan dalam perjanjian.
Pada saat malam pertama, ketika A Zheng dan Zhao hendak berhubungan intim, sebuah insiden pun terjadi.
Ketika Zhao melepas bajunya, A Zheng terkejut melihat ada banyak stretch mark di perut istrinya seperti pada wanita setelah melahirkan.
Meskipun Zhao menjelaskan bahwa stretch mark adalah hal yang biasa, A Zheng tidak memercayainya begitu saja.
Setelah itu, dia diam-diam menyelidiki, bahkan lebih terkejut mengetahui bahwa Zhao memiliki seorang suami, bahkan memiliki seorang anak.
Selain itu, Zhao tidak pernah lulus SMA, semua ini melanggar perjanjian kontrak antara A Zheng dan biro Jodoh tersebut.
Tidak berhenti sampai disitu, hanya beberapa saat setelah pernikahan, A Zheng juga menemukan Zhao diam-diam bertukar pesan dengan seorang pria dari biro jodoh.
Sejak itu, perasaan A Zheng benar-benar berubah.
Ia bertekad ingin bercerai, dan pada saat yang sama ingin menggugat biro jodoh tersebut dengan tuduhan penipuan.
Namun, biro jodoh itu membantah tuduhan A Zheng.
Mereka mengatakan yang dilakukan Zhao dengan orang lain adalah masalah pasangan, tidak ada kaitannya dengan mereka.
Biro itu terus membantah bahwa Zhao dan A Zheng sudah saling kenal, mereka tidak ikut campur,
Jadi tidak ada cara untuk mengetahui apakah wanita ini masih perawan atau tidak, telah lulus SMA atau belum.
Oleh karena itu, pihak biro jodoh menegaskan bahwa mereka tidak mendapatkan keuntungan apapun, apalagi memiliki tanggung jawab untuk memberi kompensasi kepada A Zheng.
Akhirnya kasus ini dibawa ke Pengadilan Kota Kaohsiung.
A Zheng meminta kompensasi ganti rugi sebesar 1,5 juta yuan (Rp 3,2 miliar).
Namun biaya ganti rugi itu tidak memiliki dasar perhitungan yang jelas, ada banyak keraguan.
Selain itu, dalam kontrak yang ditandatangani oleh A Zheng, tidak ada ketentuan yang jelas bahwa “wanita harus lulus SMA dan masih perawan”.
Baru-baru ini, hakim pengadilan memutuskan menolak gugatan A Zheng.
Pada akhirnya, pria itu kalah dalam gugatannya dan tidak menerima biaya ganti rugi apa pun. (*)