Muktamar Ke 34 NU
Kiai Said Aqil Siraj Sampaikan Keberhasilan Pimpin PBNU, Masihkah Dipercaya Nahdliyin di Muktamar?
KH Said Aqil Siroj menyampaikan keberhasilan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) selama masa kepemimpinannya.
Dalam capaian ini, PBNU juga mengupayakan pendidikan gizi seimbang untuk balita dan ibu hamil, penangan gizi buruk dalam rangka percepatan penanggulangan stunting, dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Capaian lain lain di bidang ini juga meliputi pembangunan rumah sakit dan klinik. Dilaporkan, NU memiliki 35 rumah sakit dan 7 klinik di bawah naungan Asosiasi Rumah Sakit Islam Nahdlatul Ulama (Arsinu).
"Rumah sakit ini ada yang dikelola langsung oleh PBNU, PWNU, PCNU, Muslimat NU, serta perguruan tinggi NU," kata Kiai Said.
3. Bidang ekonomi
Di bidang ini, PBNU melaporkan pihaknya memiliki program aksi menggerakkan ekonomi umat.
Pertama, pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan usaha melalui pesantren dan penguatan kemandirian ekonomi masyarakat, NU Care, pemanfaatan zakat, infak, dan sedekah pemanfaatan lahan- lahan NU.
Baca juga: Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama, PWNU Sulsel Satu Suara
"Dan masih banyak lagi gerakan keumatan yang diinisiasi oleh pengurus NU baik secara personal maupun secara organisasional," kata Ketum PBNU Kiai Said.
Selanjutnya, di aspek pertanian gerakan tanah serentak seluruh Indonesia dalam bentuk tanam jagung yang mencakup lahan seluas 73.051 hektar.
Dalam laporan itu, disebutkan juga saldo masuk dan keluar pada periode kepengurusan 2015-2020. Penerimaan ZIS berjumlah Rp1.854.070.211.358 (satu triliun delapan ratus lima puluh empat milyar tujuh puluh juta dua ratus sebelas ribu tiga ratus lima puluh delapan rupiah).
Sedangkan, penyalurannya sebesar 1.758.491.602.385 (satu trilyun tujuh ratus lima puluh delapan milyar empat ratus sembilah puluh satu juta enam ratus dua ribu tiga ratus delapan puluh lima rupiah).
Sedangkan penerima manfaat 35.169.832 jiwa.
Berikutnya, One Pesantren One Product, jalinan kerja sama antara produsen industri kreatif dengan stakeholder hingga BUMN.
Baca juga: Mengenal Daging Berbasis Sel yang Diharamkan oleh Ulama Nahdlatul Ulama
Kegiatan ini diharapkan melahirkan kerja sama baik antara lembaga swasta ataupun antara swasta dan pemerintah yang menghasilkan keuntungan di kedua belah pihak.
Kemudian, aplikasi NU Cash, sebuah aplikasi digital dari sistem economic voluntary tradisional yang berbentuk Kotak Infak NU.
Sebuah upaya digitalisasi infak di kalangan nahdliyin yang selama ini telah berjalan dengan baik.