Tribun Makassar
Ini Daftar Pemenang SPADA Award LLDikti Wilayah IX
LLDikti Wilayah IX Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara (Sultan Batara) memberi apresiasi kepada Perguruan Tinggi dan dosen terbaik.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TMUR.COM, MAKASSAR -Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara (Sultan Batara) memberi apresiasi kepada Perguruan Tinggi dan dosen terbaik.
Apresiasi tersebut dikemas dalam Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) Award Tahun 2021.
Merupakan program inovasi guna mendorong proses pembelajaran di Perguruan Tinggi (PT) yang dibawahi agar tetap eksis di masa pandemi.
Penghargaan kepada sejumlah Kampus terbaik ini berlangsung di Hotel Claro Makassar, Rabu (22/12/2021) malam.
Kepala LLDikti wilayah IX, Prof Dr Jasruddin MSi mengatakan apresiasi SPADA Award diberikan bagi perguruan tinggi dan dosen dalam menyelenggarakan pembelajaran daring.
Khususnya kepada perguruan tinggi dan dosen yang sudah terdaftar di SPADA Indonesia.
"SPADA Award 2021 ini, sebetulnya sistem pembelajaran yang menggunakan aplikasi elektronik yang dikembangkan oleh kementerian. Jadi, kita punya SPADA Dikti Indonesia itulah standar pembelajaran daring yang diterapkan oleh Kementerian," kata Prof Jasruddin dalam malam penganugerahan tersebut.
Mantan Direktur PPs UNM itu mengungkapkan perlu adanya support terhadap rekan-rekan di perguruan tinggi.
Apalagi pihaknya sudah upayakan secara maksimal melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi untuk mendukung perguruan tinggi utamanya dalam memberikan layanan melalui SPADA.
"Maka kita memberikan Award ini sebagai bentuk apresiasi kepada Kampus dan dosen yang telah mulai membiasakan dirinya memulai pembelajaran elektronik, pembelajaran dalam jaringan," jelasnya.
Dari hasil Award ini akan mampu memetakan perguruan tinggi mana yang sudah punya aplikasi learning manajemen sistem.
Juga bisa memetakan dosen di perguruan tinggi mana yang sudah menggunakan learning manajemen sistem
"Minimal PT memakai blended learning atau memadukan antara pembelajaran langsung dan pembelajaran tidak langsung," jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya harus mendorong dosen dan perguruan tinggi untuk terbiasa menggunakan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi itu karena menjadi pembelajaran besar bagi kampus ketika terjadi pandemi covid-19 saat ini.
"Dosen perguruan tinggi dan mahasiswa kemarin-kemarin ada belum siap, tapi ternyata realitas dengan pandemi covid-19 semua orang bergerak dan terbukti kita bisa," tuturnya.