Membumikan Agama
Kok Bisa, Banyak Calon Pengantin di Makassar Masih Bingung Soal Wali Nikah, Samakah dengan Saksi?
Wali nikah berbeda dengan saksi. Hal ini kadang disalah pahami oleh para calon pengantin.
Penulis: M Yaumil | Editor: Muhammad Fadhly Ali
TRIBUNTIMUR.COM, MAKASSAR - Masih banyak calon pengantin yang masih bingung soal wali nikah di Kota Makassar.
Hal itu disampaikan Kepala KUA Kecamatan Tallo, Syamsu Alam Usman, saat Live podcast tribun timur, membumikan agama series#14, Rabu (22/12/2021) sore.
Acara ini menggagas tema Perempuan dan Pra Nikah di Era Modern
Turut hadir narasumber lain, Penyuluh Agama Muda KUA Kota Makassar, Hasniati.
Kegiatan dipandu Host Editorial Tribun Timur, Hasim Arfah.
Menurut Usman, beberapa calon pengantin masih bingung soal perwalian.
Wali nikah berbeda dengan saksi.
Hal ini kadang disalah pahami oleh para calon pengantin.
"Wali nikah saja calon pengantin tidak tahu," katanya.
Wali nikah merupakan syarat sahnya pernikahan satu pasangan, tambahnya.
Dan saksi, hanya butuh dua laki-laki yang mengerti soal pernikahan.
Olehnya itu, perlu ada edukasi sebelum menikah.
"Sebelum mendaftar perlu pemahaman terlebih dahulu," ujarnya.
"Hal ini untuk mencapai kehidupan sakinah mawaddah warahmah," lanjutnya.
Kemudian, dirinya menjelaskan hal-hal apa saja yang perlu dilengkapi.
Seperti, bawa berkas, mengisi formulir, lengkapi data-data, termasuk menyiapkan wali dari yang bersangkutan.
Hasniati menambahkan bahwa pernikahan mempunyai problem yang besar dewasa ini.
Teknologi menjadi satu diantara banyak problem pernikahan.
Menurutnya, gadget bisa menjadi hal yang positif maupun negatif.
Negatifnya, gadget bisa menjadi sarana untuk perselingkuhan yang berujung cerai.
Positifnya, bisa digunakan untuk menambah penghasilan keluarga.
Selain itu, kata Hasniati, peran perempuan lebih dominan dari sebelumnya.
"Dewasa ini perempuan mengambil peran layaknya laki-laki," katanya.
Sehingga istri mempunyai peran ganda dalam rumah tangga.
Hal ini kemudian dapat memantik pertengkaran dalam bahtera rumah tangga.
Hasniati memberi saran bahwa yang utama ialah komunikasi dalam antara pasangan.
Saling pengertian dan memahami satu sama lain menjadi kunci dalam mempertahankan rumah tangga, lanjutnya.
"Jadi satu pasangan harus bicara dari hati ke hati bahwa semua persoalan bisa dikomunikasikan," tambahnya.(Tribun-Timur.com)
Laporan kontributor TribunParepare.com/M.Yaumil