Nasib Habib Bahar Setelah Singgung KSAD 'Jenderal Baliho', Pria Berpakaian Loreng Beri Ancaman
Sebelum singgung Jenderal Dudung, Habib Bahar juga pernah mengecam orang-orang yang dinilainya telah mengkhianati Habib Rizieq Shihab (HRS).
TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Habib Bahar bin Smith kembali menjadi sorotan setelah video ceramahnya viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Habib Bahar menyinggung Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Habib Bahar kembali bikin heboh setelah dinyatakan bebas murni pada Minggu, 21 November 2021.
Sebelum singgung Jenderal Dudung, Habib Bahar juga pernah mengecam orang-orang yang dinilainya telah mengkhianati Habib Rizieq Shihab (HRS).
Video ceramah tersebut kemudian viral di media sosial.
Dalam video viral itu, Habib Bahar tampak berapi-api saat menyampaikan kecaman pada siapapun yang telah mengkhianati HRS.
Dia mengaku siap menghabisi satu per satu, orang yang sudah mengkhianati HRS.
Baca juga: Usai Viral Hina Jenderal Dudung,Beredar Video Habib Bahar Bersantai di Jacuzzi Dilayani Pria Plontos
Baca juga: Habib Bahar dan Eggi Sudjana Dilapor ke Polda Metro Jaya oleh Sosok Misterius, Dijerat Pasal Ini
Dalam video viral tersebut terlihat mantan Ketum FPI Sabri Lubis duduk di sebelah Habib Bahar.
Video viral itu tersebar di sejumlah kanal YouTube dan Twitter.
Beberapa waktu lalu, video singkat berdurasi 45 detik Hbib Bahar kembali viral.
Video itu diunggah oleh akun Mayakuza di Twitter. Habib Bahar turut menyoroti peran KSAD Dudung semasa menjadi sebagai petinggi TNI.
Dia menyebut, Jenderal TNI Dudung Abdurachman hanya mampu menurunkan baliho menggunakan alat utama sistem senjata (alutista) TNI.
"Kapal perangnya, pesawatnya, tank-nya, pakai buat perang bukan pake buat nurunin baliho," kata Habib Bahar yang seraya disambut teriakan para masyarakat yang hadir dalam acara tersebut, dikutip Minggu (19/12/2021).
Video yang beredar itu lantas menuai beragam respons termasuk seseorang yang diduga merupakan anggota TNI AD.
Pria yang belum diketahui identitasnya itu lantas merespons pernyataan dari Habib Bahar Bin Smith yang meminta untuk tidak menjadi seorang provokator terhadap sesama muslim.
"Kamu muslim, kami di TNI juga banyak yang muslim juga, jangan kamu memprovokasi orang muslim se-Indonesia," kata pria berbadan tegap tersebut yang videonya disebarkan oleh akun YouTube Rakyat Jelata.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan ketidakterimaannya karena Habib Bahar Bin Smith turut mengungkapkan penurunan baliho yang diduga dilakukan oleh KSAD Dudung Abdurachman.
Lantas dia menyebutkan kalau peran dan tanggung jawab TNI belakangan ini cukup berat, yakni membantu para korban bencana alam Erupsi Gunung Semeru di Lumajang.
"Maksudmu apa? Hubungan mu apa baliho dengan Semeru? Kamu tau gak matamu gak melihat, kita semua (TNI) banting tulang di Semeru," ucapnya.
Pria yang terlihat sedang memegang potongan bambu itu, menyebut kalau Habib Bahar Bin Smith seharusnya tidak berbicara yang tak semestinya.
Sebab kata dia, jika ada orang yang menjelekkan seorang pimpinan di TNI maka hal tersebut turut diterima oleh seluruh jajaran di TNI.
Bahkan dirinya mengungkapkan akan menantang dan mencari keberadaan Habib Bahar Bin Smith yang dinilai telah menjelekan institusi militer AD.
"Kamu asal ngomong aja kau, kamu jelekin pimpinan kami, berarti kamu jelekin kami semua prajurit TNI, kamu lihat kita semua cari kau, kamu kalau sudah dicari oleh TNI kamu paling nangis, jelas itu," tegasnya.
Dicari pria berpakaian loreng
Pria gempal berpakaian loreng mencari Habib Bahar dengan marah-marah di media sosial.
Pria itu diduga merupakan anggota TNI. Ia terlihat murka lantaran tak terima KSAD, Jenderal Dudung Abdurrachman disentil oleh Habib Bahar bin Smith.
Sentilan itu dianggap pria tersebut sebagai penghinaan bagi seluruh prajurit TNI AD.
Namun, ucapan keras dari Habib Bahar mendapat respon luas.
Warganet menganggap Habib Bahar terlalu berani bersuara lantang kepada pimpinan staf angkatan darat itu.
Baru-baru ini, beredar video pria berbaju loreng yang marah kepada Habib Bahar yang dianggap telah menghina Jenderal Dudung.
Dalam video yang dibagikan luas di media sosial, tampak seorang yang mengaku anggota TNI yang balas mengancam Habib Bahar.
Dalam video, terlihat seorang pria mengenakan seragam loreng tampak marah kepada Habib Bahar.
Anggota TNI ini memperingatkan Habib Bahar untuk tidak melakukan provokasi. Sebab, kata dia dalam video, banyak tentara yang juga beragama muslim.
Ia menyebut banyak anggota TNI yang juga beragama Islam.
"Ente muslim, kita Tentara Nasional Indonesia banyak yang muslim juga. Jangan kamu memprovokasi orang muslim se-Indonesia," kata anggota TNI ini.
Ia juga mempertanyakan maksud Habib Bahar yang menyinggung soal 'Jenderal Baliho'.
Namun tampaknya, dalam point ini, tentara tersebut salah paham dan mengira Habib Bahar sedang menghina baliho milik Jenderal Dudung.
Padahal, sebutan 'Jenderal baliho' lahir atas aksi Dudung yang saat itu menjadi Pangdam Jaya yang menghabisi baliho Habib Rizieq Shihab.
"Kamu jelek-jelekin baliho pimpinan kami, maksudnya apa? Hubunganmu apa baliho dengan Semeru? Kamu tahu gak? Matamu kamu lihat! Kita semua banting tulang di Semeru. Kamu asal ngomong," tegasnya.
Menurutnya, Bahar Smith yang menghujat Jendera Dudung sudah menghina seluruh anggota TNI.
Ia pun mengaku akan mencari keberadaan Habib Bahar
"Kamu jelekin pimpinan kami, berarti kamu jelekin semua prajurit tentara Indonesia. Kamu lihat, kita semua cari kau!" ancam pria itu
"Kamu kalau sudah dicari sama Tentara Nasional Indonesia, paling kau nangis, jelas itu. Jangan kau cuma beraninya gebukin tukang ojek dan santri. Jelas?" tandasnya
Belum diketahui identitas pria berbaju loreng yang mengaku sebagai anggota TNI tersebut.
Baca juga: Habib Bahar Kecam Jenderal Dudung Gegara Ini, Sebut Bodoh Soal Agama hingga Diminta Fokus Urus KKB
Baca juga: Siapa Abdul Rahim? Joki Vaksin Covid-19 Asal Pinrang Ngaku Sudah 16 Kali Disuntik, Dibayar Segini
Kecaman Habib Bahar
Sebelumnya diberitakan Warta Kota, Habib Bahar bin Smith mengecam keras pernyataan KSAD Jenderal Dudung Abdurrachman yang menyebut Tuhan bukan Orang Arab dan bikin heboh beberapa waktu lalu.
Habib Bahar mengatakan, dari pernyataannya itu jelas bahwa Jenderal Dudung tidak mengerti agama, bahkan bodoh soal agama.
Karenanya Habib Bahar meminta Jenderal Dudung diam saja atau jangan bicara soal agama dan lebih baik mengurusi teroris KKB di Papua.
Hal itu diungkapkan Habib Bahar dalam ceramahnya di di Cariu, Bogor yang diunggah di akun YouTube Santri Pariwisata.
"Ada 1 Jenderal namanya Jenderal Baliho, yang membuat pernyataan 'bahwasanya saya kalau berdoa pakai bahasa Indonesia ngapain pakai Bahasa Arab, Tuhan bukan orang Arab," kata Habib Bahar menirukan ucapan Jenderal Dudung.
"Saudara-saudara, terserah kalau mau dia berdoa pakai bahasa Indonesia, pakai bahasa Arab, pakai bahasa Cina, mau pakai bahasa Jawa, pakai bahasa Sunda, pakai bahasa Sulawesi, pakai bahasa Batak, itu gak masalah. Orang berdoa pakai bahasa apa saja Tuhan tahu, gak masalah," ujar Bahar.
"Yang kita permasalahkan kalau kau tak tahu masalah agama, kalau bodoh dalam urusan agama, kau belajar," ujar Habib Bahar.
Menurut Bahar, jika Jenderal Dudung mengatakan Tuhan bukan orang Arab, berarti Jenderal Dudung sudah mensifati Tuhan sama seperti makhluk.
"Engkau sudah mensifati Tuhan sama seperti makhluk. Tahu orang, orang itu makhluk. Kalau dia ngomong seperti itu berarti dia gak belajar Tauhid. Sebab sifat wajib Tuhan, tidak sama, tidak serupa dengan sesuatu apapun," katanya.
Karenanya Habib Bahar meminta keras Jenderal Dudung jangan mensifati Allah dengan manusia.
"Jangan sok-sokan kau ngomong, kau punya nama kan nama Arab. Abdurachman kan nama Arab. Bodoh goblok, merasa pintar. Kalau nggak ngerti urusan agama lebih baik diam,” kata Habib Bahar.
Habib Bahar meminta Dudung lebih baik mengurusi KKB atau OPM saja.
"Kalau gak tahu urusan agama kau diam. Urus KKB sana, urus OPM. Giliran sama ormas Islam galak, sama teroris OPM, kau mau rangkul. Itu OPM teroris. Apapun sukunya, apapun agamanya kalau mau melepaskan diri dan memberontak dari NKRI, mereka adalah teroris dan wajib diperangi, bukan dirangkul," kata Habib Bahar.
"Jangan OPM dirangkul, ormas Islam dimusuhin," katanya.
Habib Bahar juga menyentil Habib Husein yang membela pernyataan Jenderal Dudung Abdurrachman. Dia mengatakan, Habib Husein Ba’agil dan Jenderal Dudung selama ini punya hubungan dekat, namun sayangnya Habib Husein Ba’agil tidak menegur Jenderal Dudung atas pernyataan itu.
“Kan ada wali yang deket sama kau, Habib Ba’agil. Kenapa dia nggak tegur (Dudung),” ujarnya.
Selain itu Habib Bahar juga menyayangkan sikap Jenderal Dudung.
Sebab seharusnya sebelum mengeluarkan pernyataan itu, Jenderal Dudung bisa mendiskusikan terlebih dahulu dengan dengan Habib Ba’agil, agar pernyataan yang dikeluarkan tidak membuat kontroversi.
“Kenapa (Dudung) nggak minta nasihat dulu?,” katanya.
Meski begitu, Habib Bahar mendukung kebijakan Jenderal Dudung untuk merekrut santri penghafal Al-Quran untuk dijadikan prajurit TNI.
"Jadi kalau ada pernyataan baik dari si Dudung kita ambil. Contoh saya lihat, saya dengar, saya baca, si Dudung bilang kami mau ambil santri-santri penghafal Quran untuk jadi prajurit TNI, bagus itu,kita dukung, betul," kata Habib Bahar.
( Tribunpekanbaru.com / Tribunnews.com/Wartakota )
