Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lelang Jabatan Pemkot

17 Plt Kepala OPD Melaju Mulus ke Tiga Besar Lelang Pemkot Makassar

Sebanyak 24 jabatan lowong yang telah dilelang melalui panitia seleksi (pansel) yang telah dibentuk.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
tribun-timur/siti aminah
Konferensi pers pengumuman tiga besar hasil lelang Pemkot Makassar. (Siti Aminah).   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto telah memegang tiga besar pemilik nilai tertinggi hasil seleksi lelang Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Pemkot Makassar.

Sebanyak 24 jabatan lowong yang telah dilelang melalui panitia seleksi (pansel) yang telah dibentuk.

Pansel telah menyerahkan nama-nama tersebut, masing-masing tiga peserta dengan nilai tertinggi.

Penyerahan dilakukan di Ruang Sipakalebbi lantai 2, Kantor Balai Kota Makassar, Rabu (15/12/2021).

Diketahui, tiga nama tersebut akan dipilih salah satunya siapa layak berada di lingkaran kabinet Danny Pomanto dan Fatmawati Rusdi.

Rerata Plt Kepala OPD melaju dengan mulus alias melenggang di tiga besar.

Mereka adalah Plt Kepala Bappeda Makassar, Helmy Budiman,Plt Kepala Bapenda Firman Hamid Pagarra.

Selanjutnya, Plt Kepala Dinas Sosial Muhyiddin, Plt Kepala Dinas Pertanahan, Akhmad Namsum, Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, Hasanuddin.

Selanjutnya, Plt Kepala Inspektorat A. Asma Zulistia Ekayanti, Plt Kepala BKAD, Muh Dakhlan, Plt Kepala Satpol PP, Muhammad Iqbal.

Kemudian Plt Kepala Dinas Pariwisata, Moh Roem, Plt Kepala Dinas Kebudayaan Andi Herfida Attas.

Lalu Plt Kepala Dinas Kesehatan Nursaidah Sirajuddin, Plt Kepala Dinas Kominfo Makassar Denny Hidayat, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Achi Soleman.

Plt Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Nirman Miswan Mungkasa,

Plt Dinas pengendalian Penduduk dan KB Dr. Ita Isdiana Anwar, hanya saja ia mendaftar jabatan Kepala Dinas Kesehatan.

Lanjut, Plt Kepala Dinas Perdagangan Arlin Ariesta, dan Sekretaris DPRD, Dahyal.

Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Prof Aminuddin Ilmar mengatakan, ada empat tahapan uji asesmen yang telah dilalui peserta, yakni rekam jejak, presentasi makalah, wawancara, hingga asesmen.

Dari keempat tahapan tersebut skor asesmen atau uji kompetensi paling mendominasi.

Batas bawah skor keseluruhan yakni 70 dan batas atas 100 persen.

Kendati begitu, tidak ada satupun peserta yang mendapat nilai 100 dari total empat tes atau tahapan yang diikuti.

"Khusus asesmen, ada enam atau tujuh orang yang mendapat nilai sempurna, peserta dengan nilai dibawah 80 diberi catatan oleh asesor bahwa dia kurang memenuhi syarat," ungkap Aminuddin Ilmar saat konferensi pers di Kantor Balai Kota, Rabu (15/12/2021).

Lanjut Ilmar, pihaknya sengaja tidak memasukkan nilai atau skor peserta dalam pengumuman tersebut.

Menurutnya, hal itu bisa memicu
persepsi liar jika misalnya salah satu dari tiga besar yang dipilih Wali Kota punya skor lebih rendah dari kandidat lainnya.

Kecuali jika ada pihak yang keberatan, nilai atau skor tersebut akan disampaikan langsung oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

"Kami tidak ingin menyampaikan, nilai ini bisa direpresentesaikan kalau yang bersangkutan mengajukan keberatan," jelasnya.

"Takutnya juga, nanti disoroti kalau PPK (Wali Kota) memilih yang paling rendah, meskipun itu adalah hak Wali Kota," sambungnya.

Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, ia bisa saja memilih pelamar yang paling rendah skornya dari tiga nama yang diusul pansel.

"Bisa saja yang paling rendah saya pilih, bisa saja yang ditengah, bisa saja yang paling tinggi," tuturnya.

Karena itu, keputusan pansel untuk tidak membuka skor peserta lelang sudah tepat.

Guna mencegah adanya penafsiran lain.

"Maka nilai untuk keluar tidak diumumkan, nilainya hanya disetor ke KASN, kecuali ada yang komplain, barulah KASN yang akan membuka," jelasnya.

Danny menegaskan, otoritas pansel tidak perlu dipertanyakan kualitasnya.

Sebab semuanya dari kalangan profesional, mulai dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), ASN dalam hal ini BKD Sulsel dan Makassar, Inspektorat, jajaran profesor atau akademisi Unhas dan UNM, serta perwakilan masyarakat.

"Tadi sudah saya serahkan, saya tidak mau baca dan langsung serahkan ke pansel untuk diumumkan, saksinya kita semua, jadi tidak ada intervensi sama sekali," tegas Danny.

Untuk menentukan pilihannya, Danny membeberkan akan melakukan salat istikharah terlebih dahulu, agar pejabatnya diridhai Allah SWT.

"Saya akan istikharah sebelum memilih," tuturnya.

Kriterianya kata Danny ialah yang berakhlak, punya loyalitas tinggi.

"Ini kan terbaik skoringnya berarti ini sudah yang pintar-pintar, tinggal cari yang benarnya, benarnya itu loyalitas, karena kita butuh bekerja dengan loyalitas," tegasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved