Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prof Ryaas Rasyid

Perjalanan Karier Prof Ryaas Rasyid, Mulai dari Staf Umum Hingga Jadi Menteri di Era Gus Dur

Kabar duka tersebut tersebar luas di media sosial khususnya di grup WhatsApp dan twitter.

Editor: Muh. Irham
WhatsApp
Foto Prof Dr M Ryass Rasyid Dg Mannangkasi 

TRIBUN-TIMUR.COM - Nama Prof Dr Ryass Rasyid tetiba meramaikan media soal, Selasa (14/12/2021) pagi.

Pemicunya informasi seseorang bernama Ryass Rasyid meninggal dunia.

Banyak yang mengira yang meningal dunia adalah Prof Dr M Ryass Rasyid, menteri Otonom Daerah era Gus Dur.

Netizen pun ramai-ramai menyampaikan doa dan belasungkawa.

Prof. Dr. M. Ryaas Rasyid (lahir di Gowa, Sulawesi Selatan, 17 Desember 1949) adalah seorang politikus berkebangsaan Indonesia yang pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 25 Januari 2010.

Sebelumnya Ryaas Rasyid dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Persatuan Nasional.

Setelah menyelesaikan sekolahnya di SMAN Gowa, Ryaas memilih untuk melanjutkan studinya Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Ujung Pandang.

Pada tahun 1972, Ryaas mengawali karirnya di pemerintahan sebagai staf umum biro kepegawaian Kota Makasar, lalu berpindah-pindah bagian mulai dari menjadi staf administrasi bagian pemerintahan, staf tata usaha, sampai akhirnya dia diminta menjadi mantri polisi (sekarang disebut wakil camat) Kecamatan Mariso.

Ryaas diangkat sebagai Lurah Melayu, Kecamatan Wajo, Makassar dan disahkan pada bulan Agustus 1972. Empat tahun lamanya Ryaas bertugas sebagai lurah.

Dalam masa kepemimpinannya, Ryaas berhasil menjadikan Kelurahan Melayu menjadi kelurahan terbaik di Makassar.

Berbagai prestasi diraih. Juara kebersihan, juara pemasukan pajak, juara pembangunan lingkungan menjadi bagian dari prestasi Lurah Ryaas Rasyid.

Setelah purna tugas sebagai lurah, Ryaas memutuskan melanjutkan sekolah di IIP Jakarta. Ketekunan dan keuletannya mengantarkan ayah satu orang putera ini mendapat predikat lulusan terbaik di angkatan 1977.

Setelah itu, Ryaas diminta untuk menjadi tenaga pengajar di almamaternya. Meski sangat tertarik dengan tawaran itu, Ryaas menolaknya karena dia harus kembali untuk membaktikan diri bagi daerahnya.

Ryaas lalu kembali ke Makassar dan memangku jabatan sebagai wakil kepala sub dinas pajak.

Di jabatan ini ia kembali menunjukkan kemampuannya sebagai seorang pemimpin Bisnis Rental Mobil Online yang handal.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved