Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Literasi Ulama

Karya Ulama Pammana Wajo

Pammana yang terletak di Kabupaten Wajo, secara geografis berdekatan dengan Pompanua yang berada di wilayah Kabupaten Bone.

Editor: Sudirman
Dokumen Firdaus Muhammad
Dr Firdaus Muhammad (Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar dan Ketua Komisi Dakwah MUI Sulsel) 

Firdaus Muhammad

Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar dan Ketua Komisi Infokom MUI Sulsel

Jejak keulamaan di Pammana Wajo bagian penting literasi ulama Sulawesi Selatan.

Pammana yang terletak di Kabupaten Wajo, secara geografis berdekatan dengan Pompanua yang berada di wilayah Kabupaten Bone.

Dalam menelusuran khazanah keulamaan, khususnya terkait ulama-ulama penulis mushaf al-Qur’an, daerah Pammana dan Pompanua menjadi salah-satu episentrum penyebaran Islam melalui pengajian kitab kuning dan penulisan mushaf al-Qur’an.

Dalam penelitian Fadly Ibrahim terkait naskah-naskah yang ditulis ulama dari dua daerah itu terjaga hingga kini.

Ia melacak sejumlah nama dari Pompanua dan Pammana yang mewariskan karya-karya yang perlu dipublikasikan, perlu dikembangkan sebagai karya penanda kehadiran ulama yang turut mewarnai dinamika dan dialektika keilmuan di Sulsel yang belum banyak dipublikasikan.

Para ulama penulis mushaf al-Qur’an yakni; Anregurutta Syekh Ahmad bin Syekh Al-Khatib Umar (1832), Syekh Ahmad Umar bin Syekh Abdul Hayyi (1841).

Syekh Abdul Majid bin Syekh Abdul Hayyi (1845), Syekh Abdussalam (1846), Syekh Zaenal Abidin bin Syekh al-Khatib Umar (1855) hingga generasi Syekh Ahmad Surur al-Bugisi al-Pammani (1861-1932), merupakan ulama penulis mushaf dan kitab-kitab tertentu tersimpan hingga kini.

Syekh Zaenal Abidin bin Syekh al-Khatib Umar (1855) dan Syekh Ahmad Surur al-Bugisi al-Pammani (1861-1932) diantara ulama yang mukim di Pammana dan tetap beriteraksi ulama dari Pompanua.

Syekh Zaenal Abidin bin Syekh al-Khatib Umar (1855) merupakan qadhi Pammana tapi menetap di Pompanua.

Pompanua dan Pammana, dua daerah ini memiliki keberkahan dengan kehadiran ulama yang mewarnai tradisi keagamaan masyarakat setempat.

Turunan dari ulama tersebut berkiprah hingga pusat seperti Dr. Ahmad Rahman, turunan dari Syekh al-Khatib Umar.

Demikian juga alm Dr. Bunyamin Surur menjadi pentashih al-Qur’an. Prof. Dr. H. Kamaruddin Amin juga leluhurnya dari Pammana yang kakeknya juga dikenal ulama. Pammana mengenal sistem kedatuan.

Dalam catatan Fadly Ibrahim, wilayah kerajaan Bugis Tellumpoccoe meliputi Bone, Soppeng dan Wajo diperkirakan mushaf yang tersedia jumlahnya hanya puluhan yang ditulis tangan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved