Aklamasi Pimpin Golkar Parepare, Erna Rasyid Taufan Langsung Minta Ini

TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE - Istri Wali Kota Parepare Taufan Pawe, Erna Rasyid Taufan, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Parepare, Jumat (10/12/2021).

Erna Rasyid terpilih dalam Musyawarah Daerah (Musda) X Golkar Parepare di Gedung Islamic Center, Jl H Agussalim, Kelurahan Mallusetasi, Kecamatan Ujung, Parepare.

Mantan calon anggota DPR RI itu terpilih aklamasi setelah verifikasi berkas dibacakan oleh Ketua Pengarah Panitia Musda X Golkar Parepare Kaharuddin Kadir.

Kaharuddin Kadir menyatakan hanya Erna Rasyid Taufan yang memenuhi syarat sebagai calon ketua.

Sementara bakal calon Ketua Golkar Parepare lainnya, Taqyuddin Djabbar tidak memenuhi syarat.

Erna Rasyid Taufan pun menjadi calon tunggal.

Setelah verifikasi, agenda dilanjutkan dengan pemilihan formatur.

Karena hanya ada satu calon, pimpinan sidang langsung menetapkan.

Setelah pengumuman itu, peserta musda bergemuruh menyambut kemenangan Erna Rasyid Taufan.

Bendera pataka sebagai simbol serah terima jabatan diserahkan kepada Erna Rasyid oleh Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe.

Baca juga: Taufan Pawe Sedang Main Kayu di Parepare

"Saya terharu kepada semua pemilik suara atas dukungannya," kata Ketua Golkar Parepare Erna Rasyid Taufan, Jumat (10/12/2021).

Ia mengaku Golkar Parepare ke depannya mengutamakan kualitas kader. Ia juga berharap kader Golkar bersinergi dalam kontestasi pemilu yang akan datang.

"Saya berharap kita semua kompak dalam pemilu yang akan datang," Erna menambahkan.

Sebelumnya, bakal calon DPD Golkar Parepare Taqyuddin Djabbar mempertanyakan netralitas Taufan Pawe.

Taufan Pawe hadir sebagai panelis pada fit and proper test bakal calon Ketua Golkar Parepare di Kantor Golkar Sulsel, Jl Bontolempangan, Makassar, Rabu (8/12/2021) lalu.

Dua kader bersaing memimpin Golkar Parepare, Taqyuddin Djabbar dan Erna Rasyid Taufan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan sekira pukul 10.30 hingga pukul 15.00 Wita.

“Bagaimana pak ketua menjaga psikologisnya ketika salah satu kandidat adalah istrinya. Bagaimana dia tanya istrinya tentang kompetensi,” kata Taqyuddin Djabbar.

“Saya mempertanyakan bagaimana seorang ketua DPD I menjaga psikologi itu sehingga agak susah melihat netralitas, agak susah melihat independensi disitu,” Taqyuddin menambahkan.

Taqyuddin mengatakan coba bayangkan jika misalnya ketua DPD I menyebut Erna Rasyid tidak layak.

Maka sama maknanya dia menghukum dirinya bahwa ia tidak layak memimpin istrinya.

“Pasti dilema-dilema itu akan muncul, tapi terlepas keraguan itu, saya positif thinking Pak ketua DPD I punya perhitungan bentengi dirinya sikap netralitas itu, itu kita harapkan,” katanya.

Taqyuddin Djabbar mengaku psikologisnya ditekan dalam fit and proper test. Ia mengungkapkan Taufan Pawe memarahi panitia dan steering committee di hadapannya.

Penyebabnya, karena panitia memulai fit and proper test tanpa kehadiran TP. Taqyuddin datang pukul 10.20 Wita atas penyampaian panitia.

“Saya datang jam 10.20 Wita, pada saat dimulai, tiba-tiba ketua DPD I datang marah-marah minta diulang semua, siapa suruh mulai pukul 10.30 Wita, marahnya kepada panelis lain. Saya merasa psikologi saya ditekan,” katanya.

Taqyuddin Djabbar mengatakan ia datang lebih awal berdasarkan penyampaian dari panitia musda.(*)