Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Irfan Yahya, Kepala STAI Al Bayan Makassar Resmi Bergelar Doktor

Kepala TAI Al Bayan Makassar, Irfan Yahya berhasil meraih gelar doktor Departemen Sosiologi FISIP Universitas Hasanuddin

Editor: Suryana Anas
Tribun Timur/Faqih Imtiyaaz
Foto Bersama Irfan Yahya (Tengah) diapit oleh WD 1 Fisip Unhas dan Promotor. Kepala Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Bayan Makassar, Irfan Yahya berhasil meraih gelar doktor melalui disertasi yang berjudul "Konstruksi Sosial Miniatur Peradaban Islam merujuk pada pola sistematika Wahyu ( Studi Kasus Ormas Hidayatullah)," 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Program Doktor Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (Fisip) Universitas Hasanuddin menggelar ujian promosi doktor di Aula Prof Syukur Abdullah, Fisip Unhas, Jl Perintis Kemerdekaan km 10, Rabu (8/12/21).

Kepala Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Bayan Makassar, Irfan Yahya berhasil meraih gelar doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya berjudul "Konstruksi Sosial Miniatur Peradaban Islam merujuk pada pola sistematika Wahyu (Studi Kasus Ormas Hidayatullah),"

"Penelitian ini dimaksudkan untuk menunjukkan bagaimana agama telah memainkan peran strategis dalam usaha manusia membangun manusia," ujarnya.

Pada penelitiannya, Irfan mengkaji pola sistematika wahyu yang diterapkan pada Pondok Pesantren Hidayatullah.

"Sistematika wahyu merupakan urutan turunnya wahyu Alquran kepada Nabi Muhammad yang dimulai dari surah Al Alaq ayat 1-5,"jelasnya.

"Sistematika wahyu adalah manhaj, pola dasar atau metode gerakan. Konsep ini merujuk pada 5 surah pertama dalam Alquran," lanjutnya.

Irfan menyampaikan manfaat dari penelitian ini secara umum dapat berkontribusi bagi ilmu sosiologi.

"Secara teoritis, Penelitian ini diharapkan mampu memberi kontribusi pada pemikiran dan pengayaan bagi khazanah kajian ilmu sosiologi," jelasnya.

Sidang ini dipimpin oleh Wakil Dekan bidang Akademik, Riset dan Inovasi FISIP Phil Sukri.

Sebagai Promotor, hadir Guru Besar Sosiologi Unhas Prof Tahir Kasnawi yang didampingi dua orang ko-promotor Suparman Abdullah dan Hasbi.

Sedangkan, di kursi Penguji Eksternal ada Firdaus Muhammad serta Penguji Internal Rahmat Muhammad dan Mufida Rahmat yang turut memberi pertanyaan terkait penelitian.

Sidang ini juga dihadiri oleh Mantan Dekan Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia, Zakir Sabara.

Berjalannya sidang berlangsung lancar, Mantan Staf Ahli Bidang Kedaerahan Sulsel di DPD RI ini mampu menjelaskan dengan baik setiap pertanyaan dari dewan penguji.

Salah satunya, mengenani implementasi sistematika wahyu dalam proses kehidupan di Pondok Pesantren.

"Hidayatullah mendefenisi peradaban sebagai manifestasi keyakinan pada kehidupan sehari-hari. Kami menyebut miniatur peradaban, karena ponpes adalah sistem sosial yang terdiri juga dari lapisan masyarakat. Dalam menjalankannya, sistematika wahyu digunakan," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved