Danny Pomanto
Wakili Indonesia, Danny Pomanto Paparkan Kemenangan Kotak Kosong di Makassar ke Lembaga Amerika
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto alias Danny Pomanto mewakili Indonesia untuk membahas perjalanan politik demokrasi yang tercipta di Makas
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto alias Danny Pomanto mewakili Indonesia untuk membahas perjalanan politik demokrasi yang tercipta di Makassar dengan konsep dan program inovatifnya bernama Sombere’ Smart City.
Dalam siaran pers Pemkot Makassar kepada Tribun-Timur.com, Danny Pomanto mendapatkan kesempatan terhormat itu setelah terpilih dari 6 kepala daerah di Indonesia yang ikut seleksi untuk bergabung dengan para kepala daerah lainnya sedunia pada ajang Summit for Democrazy yang diadakan secara virtual oleh Woodrow Wilson International Center for Scholars, Selasa (6/12/2021).
Woodrow Wilson International Center for Scholars (atau Wilson Center) adalah United States Presidential Memorial yang didirikan sebagai bagian dari Smithsonian Institution lewat keputusan Kongres tahun 1968.
Lembaga ini berpusat di Washington DC Wilson Center juga merupakan salah satu wadah pemikir paling berpengaruh di dunia.
Dengan mengambil nama Presiden Woodrow Wilson (satu-satunya Presiden Amerika Serikat pemegang gelar PhD), Wilson Center memiliki misi "memperingati gagasan dan pemikiran Woodrow Wilson dengan: membina hubungan antara dunia pemikiran dengan dunia kebijakan; dan mendorong penelitian, kajian, diskusi, dan kerja sama antara pihak-pihak yang tertarik dengan kebijakan dan pendidikan urusan domestik dan internasional."
Dengan mengambil tema "Mayors Delivering Democrazy Daily", Danny Pomanto secara singkat menjelaskan demokrasi di Makassar tercipta karena masyarakatnya yang berani dan cerdas.
“Makassar ini kota luar biasa. Rakyatnya berani dan cerdas. Hal ini di buktikan dengan kemenangan kotak kosong pada Pilkada beberapa tahun lalu dimana masyarakat percaya akan kinerja saya melalui program Makassar Sombere’ Smart City”," kata Danny Pomanto.
Tak hanya itu, Danny Pomanto juga menuturkan bagaimana ia merangkul beberapa orang yang dulunya disebut Avengers dan kini diubah menjadi tim Bassi Barania untuk melihat dan memberikan kritik membangun terhadap kinerja pemerintah.
“Yang menarik juga adalah kehadiran orang-orang yang diberi kedaulatan untuk berkomentar membangun dan dinamakan Bassi Barania yang sebelumnya disebut Avengers. Mereka inilah yang menjadi penggerak di Makassar dan secara tidak langsung menerapkan politik demokrasi di masyarakat," kata Danny Pomanto.
Meski hanya diberikan waktu sekira 3 menit, namun Wali Kota Makassar mampu meyakinkan dunia bahwa Makassar mampu menjadi kota yang menerapkan politik demokrasi yang baik.
Rencananya acara serupa akan berlangsung kembali untuk tahapan selanjutnya pada Juni 2022 mendatang di Amerika Serikat.(*)