Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Erupsi Semeru

Bagaimana Nasib Orang-orang yang Tampak Merekam Awal Erupsi Gunung Semeru dari Jarak Dekat?

Tampak orang-orang panik namun tetap merekam gumpalan awan panas yang semula berukuran tidak terlalu besar

Editor: Ilham Arsyam
istimewa/Tribun Jateng
Tampak orang-orang merekam awal erupsi Gunung Semeru dari jarak dekat. 

Kamar di puskesmas tersebut overload hingga kekurangan oksigen untuk merawat korban.

Selain itu, Puskesmas Penanggal pun kekurangan obat dan alat untuk memindahkan pasien (brankar).

"Kami sudah kekurangan brankar, NF, obat luka, analgetik," kata Kepala Puskesmas Penanggal Lumajang, dr Lya Aristin, Sabtu (4/12/2021).

Dokter Lya menyebut kebutuhan oksigen yang paling darurat.

Sebab, ada sejumlah korban mengalami luka bakar di bagian wajah yang berpotensi bisa kehabisan napas.

"Banyak yang mengalami sesak nafas, karena banyak yang mengalami luka di daerah wajah, bengkak.

Kami menunggu ambulans datang dan oksigen, kami minta bantuan ke puskesmas sekitar," jelasnya.

Puskesmas kewalahan

Sepuluh orang mengalami luka bakar akibat terkena lahar panas Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021).

Kondisi mereka ada yang mengalami luka bakar di sekujur tubuh, namun ada juga yang luka ringan.

Sejumlah korban itu, saat ini sedang dirawat di Puskesmas Penanggal, Kabupaten Lumajang.

Sejumlah korban lain pun terus berdatangan hingga puskesmas kewalahan.

"Overload sekali. Ini ada 10 lebih (korban luka bakar akibat awan panas), berdatangan terus," kata Kepala Puskesmas Penanggal Lumajang, dr Lya Aristin.

Karena overload, Puskesmas Penanggal meminta bantuan ke puskesmas terdekat lainnya juga.

Mereka ada yang dirujuk ke Rumah Sakit Pasirian.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved