Pemerintah Pusat Kucur Rp48,68 Triliun ke Sulawesi Selatan, Berikut Rinciannya
Secara keseluruhan, dana transfer pusat untuk Sulawesi Selatan turun. Dari Rp51,11 triliun pada 2021, turun menjadi Rp48,68 triliun pada 2022.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan daftar alokasi Transfer ke Daerah Dana Desa (TKDD) tahun 2022.
Penyerahan DIPA dan TKDD kepada 24 kabupaten/kota digelar di ruang rapat pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Jumat (3/12/2021).
Secara keseluruhan, dana transfer pusat untuk Sulsel mengalami penurunan.
Dari senilai Rp51,11 triliun pada 2021, turun menjadi Rp48,68 triliun pada 2022.
Penurunannya sekira Rp2,1 triliun.
Dana transfer Rp48,68 triliun ini terdiri dari pagu belanja kementerian/lembaga senilai Rp19,18 triliun dan TKDD senilai Rp29,50 triliun.
Baca juga: 5 Fakta Sosok Putri Dakka, Anak Eks Pasukan Densus 88 Polda Sulsel yang Kini Ketua Nasdem Luwu Utara
Dari 24 kabupaten/kota di Sulsel, sebanyak sepuluh daerah mengalami kenaikan jumlah dana transfer alokasi TKDD.
Mereka, Bone, Maros, Pangkep, Palopo, Pinrang, Selayar, Takalar, Tana Toraja, Makassar, dan Toraja Utara.
Disisi lain, 14 kabupaten/kota mengalami penurunan jumlah dana transfer, yakni Bantaeng, Barru, dan Bulukumba.
Enrekang, Gowa, Jeneponto, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Sinjai, Sidrap, Soppeng, Wajo dan Parepare.
Dari 24 daerah, Kabupaten Bone menerima alokasi TKDD 2022 tertinggi, yaitu Rp1,9 triliun.
Baca juga: Sosok 2 Saudara Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran yang Mau Maju di Pilkada Serentak 2024
Sementara Kota Parepare mendapat jumlah transfer terendah, yakni Rp629 miliar.
Pemprov Sulsel sendiri menerima dana transfer senilai Rp4,1 triliun atau turun dari 2021 senilai Rp5,5 triliun.
Andi Sudirman mengatakan dana transfer dari pusat memang mengalami penurunan untuk semua daerah.
“Bukan hanya Sulsel mengalami penurunan, tapi semua provinsi di Indonesia,” kata Andalan akronim namanya, Jumat (3/11/2021).
Baca juga: Didatangi Orang Tak Dikenal, Andi Once Menduga Ghazali Dahlan Korban Pembunuhan
Anggaran ini kata Andalan difokuskan untuk kebijakan fiskal dalam rangka pemulihan ekonomi.
Oleh karena itu, dengan penyerahan DIPA 2022 ini, maka diharapkan serapan anggaran bisa dimaksimalkan.
“Semakin maksimal penyerapan, maka semakin cepat pula tujuan dan sasaran pembangunan tercapai,” ujar Andalan.(*)

Dana Transfer ke Sulsel
1. Pemprov Sulsel: Rp 4.103.458.647.000
2. Bantaeng: Rp 769.575.924.000
3. Barru: Rp747.660.615.000
4. Bone: Rp1.902.425.237.000
5. Bulukumba: Rp1.131.609.762.000
6. Enrekang: Rp835.479.876.000
7. Gowa: Rp1.402.286.554.000
8. Jeneponto: Rp1.001.074.515.000
9. Luwu: Rp1.185.482.400.000
10. Luwu Utara: Rp1.069.096.763.000
11. Maros: Rp1.129.975.262.000
12. Pangkep: Rp1.137.007.706.000
13. Palopo: Rp741.824.498.000
14. Luwu Timur: Rp943.325.918.000
15. Pinrang: Rp1.121.086.763.000
16. Sinjai: Rp947.902.544.000
17. Selayar: Rp925.337.686.000
18. Sidrap: Rp954.400.388.000
19. Soppeng: Rp982.701.097.000
20. Takalar: Rp943.422.000.000
21. Tana Toraja: Rp949.137.977.000
22. Toraja Utara: Rp 877.837.194.000
23. Wajo: Rp1.210.055.737.000
23. Parepare: Rp629.890.990.000
24. Makassar: Rp1.853.963.174.000.
*Total Dana Transfer Rp29.496.019.227.000.(*)