Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kementerian Kominfo: Media-media Online Dipenuhi Konten yang Tak Pantas Dilihat Anak-anak

Lebih rinci lagi, penemuan terkait konten pornografi menjadi paling mayoritas yakni sebanyak 1,1 juta konten negatif di internet.

Editor: Muh. Irham
tribunnews
ilustrasi 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menemukan adanya sebaran 1,57 juta konten negatif di internet hingga bulan Oktober 2021.

Lebih rinci lagi, penemuan terkait konten pornografi menjadi paling mayoritas yakni sebanyak 1,1 juta konten negatif di internet.

"Ini adalah masalah serius luar biasa," ujar Tenaga Ahli Menteri Kominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa Devie Rahmawati dalam sesi media gathering di Bogor, Jumat (3/12/2021).

Selanjutnya, dia mengungkapkan, berurutan terbanyak setelah konten pornografi adalah terkait perjudian 435,42 ribu dan penipuan 14,93 ribu. Di sisi lain menurut Devie sebenarnya banyak konten positif di internet, tapi pengguna tidak begitu tertarik menelusuri lebih lanjut.

"Padahal yang baik itu banyak, tapi kalau dilempar hanya masuk saja istilahnya. Tidak mantul-mantul," katanya.

Karena itu, dia menambahkan, sebaiknya konten positif di internet juga bisa menjadi arus komunikasi timbal balik dari pengguna.

"Jangan bersedih, arus informasi positif lebih banyak, tapi harus berbalas pantun istilahnya. Akhirnya, dipenuhi informasi positif, bukan hanya sensasi atau kontroversi," ujarnya.

Laporan database penanganan konten media sosial pada periode Agustus 2018 sampai 30 November 2021 menemukan bahwa platform Twitter yang paling banyak ditemui konten negatif. Disusul Facebook, Instagram, dan WhatsApp.

Devie merinci penanganan konten di Twitter mencapai 568.843, Facebook, Instagram dan Whatsapp totalnya 39.129, Google dan YouTube 3.249, file sharing 5.000, serta Telegram 1.077.

“Tidak hanya di hilir. Upaya penanganan konten-konten negatif dan hoax juga dilakukan di sisi hulu melalui berbagai kegiatan, seperti program literasi digital dan makin cakap digital,” kata dia.

Pada periode yang sama terhadap konten hoax, sektor kesehatan meraih jumlah terbanyak, hingga 9.265. Hingga 30 November 2021, temuan kabar bohong terkait vaksin berjumlah 398, di mana yang terbanyak ada di Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, dan TikTok.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengungkapkan 66,6 persen anak laki-laki dan 62,3 persen anak perempuan di Indonesia menyaksikan kegiatan seksual (pornografi) melalui media daring (online).

Asisten Deputi Pelayanan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Robert Parlindungan S. menyebutkan data tersebut berdasarkan hasil Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) KPPPA.

"Data SNPHAR menyebutkan cukup besar anak-anak yang menyaksikan kegiatan seksual melalui media online," kata Robert.

Data tersebut juga mengungkapkan 34,5 persen anak laki-laki pernah terlibat pornografi atau mempraktikkan langsung kegiatan seksual, dan 25 persen anak perempuan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved