Tribun Makassar
Serapan Anggaran Pemkot Makassar Anjlok, Baru 55 Persen Padahal Sudah Masuk Akhir Tahun
Realisasi terendah ada di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar, yakni Rp21,73 persen atau Rp138 miliar dari target Rp639 di APBD perubahan.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Serapan anggaran Pemerintah Kota Makassar anjlok.
Jelang akhir tahun, realisasi keuangan baru diangka 55,81 persen.
Nilanya baru Rp2,32 triliun dari Rp4,16 lebih target APBD tahun 2021.
Sisa anggaran yang belum dibelanjakan sebesar Rp1,84 triliun.
Realisasi terendah ada di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar, yakni Rp21,73 persen atau Rp138 miliar dari target Rp639 di APBD perubahan.
Artinya Rp500 miliar anggaran di Dinas PU tak dibelanjakan.
Rangking dua terendah adalah Dinas Perdagangan dengan realisasi Rp10,4 miliar atau 35,38 persen dari target Rp28 miliar.
Ketiga, Dinas Komunikasi dan Informatika Rp40,58 persen atau Rp17,5 miliar dari target Rp43,2 miliar.
Realisasi tertinggi Satuan Polisi Pamong Praja dengan realisasi 86,32 persen atau Rp30 miliar dari target Rp34 miliar.
Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Perdagangan Makassar, Arlin Ariesta mengatakan, minimnya realisasi anggaran dikarenakan ada program besar yang tidak berjalan.
Alasannya ada pertimbangan ihwal jastifikasi teknis dan hukum. Perlu kehati-hatian dalam menjalankan program tersebut.
"Kegiatan pasar murah (tidak jalan), kita sementara melakukan pengkajian, nilainya besar," ujarnya.
Nilanya mencapai Rp15 miliar, lebih 50 persen dari pagu anggaran di Dinas Perdagangan.
"Kalau itu kegiatan tidak jalan, berarti anjlok serapannya," ungkapnya.
Kendati begitu, kata Arlin itu tidak serta merta menjadi ukuran bahwa kegiatan tidak berjalan.