Teroris di Sulsel
Ini Kelebihan Senjata M16 yang Digunakan 2 Teroris di Luwu Timur, Ternyata KKB Papua Juga Pakai itu
Selain menangkap dua teroris di Luwu Timur, Tim Densus 88 Mabes Polri juga mengamankan sejumlah barang bukti.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM - Selain menangkap dua teroris di Luwu Timur, Tim Densus 88 Mabes Polri juga mengamankan sejumlah barang bukti.
Diantaranya, senjata laras panjang M16, sepucuk revolver organik, senjata M16 proses rakitan, dua magazine dan beberapa lainnya.

Lalu apa keunggulan senjata M16 buatan AS yang digunakan 2 teroris di Luwu Timur untuk serang petugas?
Baca juga: BREAKING NEWS: Densus 88 Antiteror Polri Tangkap Terduga Teroris di Sulsel Jaringan Jamaah Islamiyah
Baca juga: 2 Terduga Teroris Ditangkap di Lutim Sulsel, Densus 88: Tangkapan Berikutnya Gegerkan Publik, Siapa?
Baca juga: Peran Dua Terduga Teroris Ditangkap di Luwu Timur, Densus 88 Amankan Senjata Laras Panjang
Dikutip Surya.co.id, pada berita berjudul Kelebihan Senjata M16 Buatan AS yang Dipasok ke KKB Papua, Dua Sosok Penyuplai Ditangkap.
Polisi Papua menangkap dua orang diduga sebagai sosok penyuplai senjata M16 buatan Amerika Serikat dan Senapan Serbu 1 (SS1) ke KKB Papua.
Mereka adalah AT dan GT. AT berperan sebagai pemberi uang kepada GT. GT kemudian berperan membeli senjata M16 dan SS1.
Kedua orang tersebut ditangkap d lokasi berbeda. Polisi juga belum menjelaskan, senjata tersebut akan dipasok ke KKB Papua pimpinan siapa.
Polisi Papua menangkap dua orang diduga sebagai sosok penyuplai senjata M16 buatan Amerika Serikat dan Senapan Serbu 1 (SS1) ke KKB Papua.
Mereka adalah AT dan GT. AT berperan sebagai pemberi uang kepada GT. GT kemudian berperan membeli senjata M16 dan SS1.
Kedua orang tersebut ditangkap d lokasi berbeda. Polisi juga belum menjelaskan, senjata tersebut akan dipasok ke KKB Papua pimpinan siapa.
Spesifikasi dan Keunggulan M-16

Baca juga: 7 Sepak Terjang Dua Teroris Ditangkap di Luwu Timur, Miliki Senjata M16 untuk Serang Petugas
Baca juga: Mirip Digunakan Tentara dan Polisi, Densus 88 Dalami Sumber Senjata Terduga Teroris asal Luwu Timur
Dikutip dari wikipedia.org, M16 atau dikenal sebagai Senapan kaliber 5,56 mm. Senjata ini sebagai sebutan militer Amerika Serikat untuk senapan AR-15 yang diunakan pada perang Vietnam dan perang Teluk.
Senapan M16 mulai digunakan Angkatan Darat Amerika Serikat untuk operasi perang hutan di Vietnam Selatan pada tahun 1963. Senapan ini menjadi senapan standar AS dari Perang Vietnam pada tahun 1969.
M16 menggantikan senapan M14 dalam perang tersebut. Tentara AS masih mempergunakan senapan M14 di Conus, Eropa, dan Korea Selatan hingga tahun 1970.
Sejak Perang Vietnam, keluarga senapan M16 telah menjadi senapan utama infanteri militer AS. Dengan variannya (M16A1, M16A2, M16A3, dan M16A4), telah digunakan oleh hampir seratus negara.
Produksi di seluruh dunia Jumlah senjata M16-gaya sejak awal desain telah telah sekitar 8 juta, sehingga senjata api yang paling banyak diproduksi dalam kaliber nya.
Senapan M16 sedang digantikan karabin seri M4 secara bertahap di Angkatan Darat Amerika Serikat untuk digunakan pada tahun 2010.
Receiver M16 terbuat dari alumunium. Laras, bolt, dan bolt carriernya terbuat dari besi. Popor dan pegangannya terbuat dari plastik.
Model-model awal M16 termasuk ringan, dengan berat 2,9 kg, ini jauh lebih ringan daripada senapan-senapan tahun 1950-an dan 1960-an. Dan juga lebih ringan dari AK-47 yang beratnya sekitar 5 kg.
M16A2 dan varian-varian yang lebih baru beratnya bertambah, yaitu menjadi 3,9 kg.
Model-model terbaru (M16A4) memiliki desain receiver atas "flat-top", dilengkapi dengan Picatinny mounting rail, yang membuat pemakai bisa memasang alat bidik biasa, maupun alat bidik optik seperti teleskop dan night vision.
Sepak terjang Dua Teroris di Luwu Timur
Berikut keterlibatan keduanya dalam Jamaah Islamiyah;
Tersangka MU
1. Telah berbaiat atau mengucap sumpah kepada Amir Jamaah Jalamiyah sebagai syarat anggota Jamaah Islamiyah.
2. Mengikuti kegiatan tadabur alam atau pelatihan di Pulau Bulo Puloe Teluk Bone menggunakan senjata api M16 pada tahun 2003 dan 2006.
3. Menerima paket senjata api dari berupa sepucuk senjata FNC/SS1 dan baby M16 Reza dan Fitri (telah ditangkap sebelumnya) dari Kabupaten Poso.
- Kedua senjata itu diberikan ke Heri (juga telah ditangkap sebelumnya) di Kota Makassar.
- Kedua senjata itu pun telah digunakan anggota JI mengikuti pelatihan di Kolaka Sulawesi Utara pada Tahun 2011-2012.
4. Menerima paket amunisi kaliber 5,56 dari Toha (telah ditangkap sebelumnya) di Kabupaten Poso, yang kemudian diserahkan ke terduga teroris Siyono (telah ditangkap sebelumnya) untuk digunakan Tadrib (latihan) di Kolaka.
5. Berperan mencari lahan untuk Tadrib di Kolaka.
6. Beberapa kali mengikuti pertemuan dengan anggota Jamaah Islamiyah lainnya di Jawa Tengah.
7. Ikut dalam kegiatan Turbah di salah satu hotel Masamba dan di penginapan Kabupaten Luwu Timur serta di Poso untuk memperkenalkan ketua Bithona yang baru pada Tahun 2015.
Tersangka MM
1. Telah berbaiat atau mengucap sumpah kepada Amir Jamaah Jalamiyah sebagai syarat anggota Jamaah Islamiyah.
2. Melakukan uji coba senjata M16 bersama terduga teroris Bahar asal Jawa Timur di Teluk Bone pada Tahun 2003.
3. Melakukan survei di daerah Gunung Bulupoloe untuk digunakan lokasi latihan atau Tadrib Jamaah Islamiyah pada Tahun 2004.
4. Mengikuti Tadrib atau pelatihan di Gunung Walenrang berasama Bahar pada Tahun 2004.
5. Membuat penyimpanan senjata dari gorong-gorong bawah tanah di kebun miliknya di Kabupaten Luwu Timur pada Tahun 2006.
6. Mengetahui dan memfasilitasi terduga teroris Dr Agus asal Jawa Timur.
7. Melakukan Tadrib atau pelatihan fisik dan pengenalan senjata di Siwa, pada Tahun 2006.
(Surya.co.id/Tribun-Timur.com)