Varian Baru Covid 19
Seperti Apa Varian Baru Covid-19 Omicron? Sampai-sampai Luhut Panjaitan Minta Masyarakat Tak Panik
Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat untuk tidak panik dengan munculnya varian baru Covid-19 yakni B.1.1.529 atau Omicron.
TRIBUN-TIMUR.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Omicron sebagai variant of concern.
Menteri Kesehatan (Menkes)

belum lama ini menjelaskan, varian Omicron ini memiliki banyak mutasi.
Di dalam mutasi tersebut, terdapat mutasi-mutasi berbahaya yang ada pada varian Covid-19 sebelumnya.
Seperti, Alpha, Beta, Delta dan Gama. "Mutasi-mutasi yang berbahaya dari varian sebelumnya ada di sini, mutasinya ada 50," katanya.
"Pada 30 mutasinya, ada spike potrein di mahkota coronanya. Dan dari total 50 mutasi, banyak mutasi-mutasi ada di varian Alpha, Beta dan Delta dan Gama, yang buruk-buruk diidentifikasi," jelas Budi dalam keterangan persnya, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (28/11/2021) lalu.
Adapun tingkat keparahan, Budi menjelaskan varian baru ini belum ditemukan potensi mampu meningkatkan keparahan gejala.
"Sampai sekarang belum ditemukan indikasi varian Omicron ini meningkatkan keparahan, belum teridentifikasi," jelas dia.
Baca juga: Omicron 5 Kali Lebih Menular Dibanding Varian Delta, Ini 3 Upaya Pencegahan Hindari Risiko Terburuk
Baca juga: Divonis 5 Tahun Penjara, Ternyata Nurdin Abdullah Sudah 276 Hari Ditahan KPK, Lalu Kapan Bebasnya?
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat untuk tidak panik dengan munculnya varian baru Covid-19 yakni B.1.1.529 atau Omicron.

Akan tetapi, menurut Luhut, masyarakat hanya perlu waspada dan mengetatkan kembali penerapan protokol kesehatan (prokes).
Selain itu, ia juga tak ingin lonjakan kasus Covid-19 di bulan Juli lalu terulang kembali.
Hal itu disampaikan Luhut dalam evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) wilayah Jawa-Bali, Senin (29/11/2021).
“Kita hanya perlu waspada dan berjaga-jaga dengan kembali mengetatkan penerapan protokol kesehatan yang sudah mulai terlihat abai ini,” ucap Luhut, dikutip dari siaran pers Kemenko Marves.
Lanjut Luhut, pemerintah telah mengambil langkah-langkah kebijakan yang telah diumumkan sebelumnya dan akan terus mengevaluasi kebijakan setiap saat untuk meminimalisasi dampak dari masuknya varian baru ini.
Baca juga: Singkirkan Ronaldo dan Lewandowski, Lionel Messi Menangi Ballon dOr Ketujuhnya, Pantaskah?
Baca juga: Waduh, Juventus Terancam Degradasi ke Serie B dan Titel Gelar Scudetto Dicopot, Ronaldo Bersyukur?
Kemudian, berdasarkan hasil survey Google Mobility Jawa-Bali dan Indeks Belanja Masyarakat menunjukkan bahwa mobilitas masyarakat sudah cukup signifikan dibandingkan data pada periode Nataru 2020 dan mendekati periode Libur Idul Fitri 2021.