Calon Wagub Sulsel
Ketua PKS Sulsel Siap Dampingi Andi Sudirman, PAN Dorong Ashabul Kahfi, Begini Reaksi PDIP
Tiga ketua partai pengusung Prof Andalan, Ketua PAN Sulsel Ashabul Kahfi, Ketua PKS Sulsel Amri Arsyid, dan Ketua PDIP Sulsel Ridwan Andi Wittiri.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kader partai politik pengusung pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan) berpeluang menjadi Wakil Gubernur Sulsel.
Hal itu sangat dimungkinkan. Nurdin Abdullah (NA) divonis 5 tahun penjara ditambah denda Rp500 juta dan dicabut hak politiknya selama 3 tahun, Senin (29/11/2021) malam.
diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan PDIP pada Pilgub Sulsel 2018 lalu.
Tiga ketua partai pengusung berpeluang menjadi Wakil Gubernur Sulsel jika NA berhalangan tetap nantinya.
Tiga ketua partai pengusung, yaitu Ketua PAN Ashabul Kahfi, Ketua PKS Sulsel Amri Arsyid, dan Ketua PDIP Sulsel Ridwan Andi Wittiri.

PAN adalah partai politik pengusung utama Prof Andalan kala itu dengan sembilan kursi.
Sementara PKS enam kursi dan PDIP lima kursi.
“Kami masih melihat perkembangan sidang dan menunggu arahan dari DPP,” kata Ketua PKS Sulsel Amri, Selasa (30/11/2021).
Amri mengatakan, pada prinsipnya PKS siap mendukung tongkat estafet kepemimpinan di Sulsel sebagai tanggung jawab partai pengusung.
Menurutnya, PKS mendukung semua proses estafet kepemimpinan di Sulsel.
Termasuk penetapan pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulsel menjadi gubernur dan pemilihan wakil gubernur untuk mendampingi tugas gubernur ke depan.
“Tentu sesuai dengan prosedur dan peraturan yang ada,” kata Amri.

Amri mengatakan, PKS adalah partai politik yang berkomitmen pada kemaslahatan umat dan mendukung pemerintah provinsi Sulsel.
Untuk itu, katanya, PKS berpartisipasi secara aktif dalam menyiapkan calon Wakil Gubernur Sulsel jika mekanisme ini berjalan.
Salah satunya dengan mempersiapkan kader-kader terbaik PKS untuk menjadi kandidat wagub.
Amri mengatakan PKS telah menyiapkan nama-nama kader-kader terbaik partai besutan Ahmad Syaikhu itu.
Baik anggota DPRD Sulsel Fraksi PKS DPRD Sulsel maupun nama-nama pengurus DPW PKS Sulsel.

Terpisah, Ketua DPW PAN Sulsel Ashabul Kahfi menyatakan telah menyiapkan sejumlah kader untuk mendampingi Andi Sudi.
Namun, Kahfi mengatakan PAN belum mengambil keputusan sebelum status hukum Nurdin Abdullah berkekuatan hukum tetap atau inkrah.
“Yang pasti PAN tetap menunggu putusan inkrah, sebelum mengambil langkah selanjutnya sesuai mekanisme perundang-undangan,” kata Kahfi.
Sedangkan politisi PDIP Sulsel Andi Ansyari Mangkona mengatakan semua kader partai banteng moncong putih siap menjadi Wakil Gubernur Sulsel jika diperintah partai.

Hal itu disampaikan Ansyari saat ditanya wartawan soal vonis 5 tahun penjara bagi Gubernur Sulsel nonaktif Nurdin Abdullah.
“Siapapun pasti siap untuk melaksanakan penugasan partai. Sejatinya partai politik pasti ingin mendapatkan kekuasaan secara konstitusional," kata Ansyari, Selasa (30/11/2021).
Meski demikian, Ansyari mengatakan PDIP belum pernah membahas secara formal dalam internal pengurus soal bursa calon Wagub Sulsel.
Menurutnya PDIP menghormati dan menunggu proses hukum Nurdin Abdullah hingga selesai atau berkekuatan hukum tetap (inkrah).
“PDIP belum pernah bicarakan ini dalam internal pengurus. Kami belum mengajukan ke DPP. Kita tunggu sampai inkrah,” katanya.
NA punya hak banding atas putusan majelis hakim selama 7 hari kerja terhitung Selasa (30/11/2021) hari ini.
Jika NA mengajukan banding, maka status hukumnya belum berkekuatan hukum tetap.
Ansyari mengatakan dalam aturan pengusulan Wagub Sulsel minimal 18 bulan sisa masa jabatan.(*)