Calon Negara Baru
Ini Calon Negara Baru Tetangga Indonesia, Merdeka karena Referendum
Pulau ini baru saja menyatakan kemerdekaan dari Papua Nugini, negara yang berbatasan dengan Indonesia di bagian timur.
Tak hanya itu, Bougainville juga dikatakan olehnya masih sangat berbahaya untuk didatangi karena adanya endemik penyakit malaria.(*)
Selain itu, masih ada banyak faktor yang membuat negara induknya, Papua Nugini, berada di luar jalur dalam hal pariwisata, terutama reputasi yang berbahaya untuk keselamatan pribadi.
Bahkan, Kementerian Pariwisata Papua Nugini juga telah mengeluarkan beberapa peringatan yang konsisten dengan reputasi Papua Nugini.
“Risiko kejahatan kekerasan dan serangan seksual di Papua Nugini sangat tinggi. Penjahat sering menggunakan parang dan senjata api. Selalu waspada terhadap lingkungan sekitar Anda. Hindari keluar setelah gelap,” bunyi peringatan tersebut.

Bougainville, yang dihuni 300.000 penduduk, adalah sekumpulan pulau di bagian timur Papua Nugini. Bougainville pernah berupaya memproklamasikan kemerdekaan saat pembentukan negara Papua Nugini pada 1975, namun diabaikan.
Pada 1988, Bougainville terlibat peperangan separatis selama sembilan tahun yang dipicu isu ekonomi.
Pada 2001, pemerintah Papua Nugini memberikan status otonomi kepada Bougainville sebagai bagian dari kesepakatan damai untuk mengakhiri perang sipil antara pemberontak Bougainville dan militer Papua Nugini yang menewaskan sekitar 20.000 orang.
Kesepakatan itu juga menjanjikan referendum kepada rakyat Bougainville.
Kawasan itu kaya sumber daya alam, khususnya tembaga, yang sudah ditambang besar-besaran sejak 1960-an di bawah pemerintah Australia.
Namun, sektor pertambangan lumpuh akibat perang dan pendistribusian pendapatan hasil tambang merupakan salah satu faktor di balik konflik dengan Papua Nugini.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/pulau-bougenville.jpg)