Erick Thohir Dicurigai Mau Jadi Capres Pengganti Jokowi, 2 'Wong Cilik' Ini Keluhkan Aksi Viralnya
Aksi Menteri BUMN, Erick Thohir yang meminta toilet di stasiun pengisian bahan bakar umum ( SPBU ) digratiskan viral di media sosial.
"Jadi dalam pilpres bisa saja Erick bisa memenangkan hati rakyat karena elektabilitasnya yang bagus, namun pada proses kandidasi ada tantangan yang cukup kuat," ujar Pangi Syarwi Chaniago.
Ditolak Petugas SPBU
Seruan atau permintaan dari Erick Thohir menuai penolakan dari petugas penjaga toilet SPBU.
Satu di antaranya diutarakan oleh Yaya, seorang penjaga toilet yang bertugas di SPBU Pertamina di kawasan Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan.
Yaya mengatakan, pendapatan dirinya itu dihasilkan dari masyarakat yang bayar setelah menggunakan fasilitas toilet tersebut.
"Jangan digratis-in, kalau digratisin mau bagaimana repot," kata Yaya.
Yaya mengaku, pendapatan dirinya itu tidak seberapa, sebab apa yang didapatkan dari hasil kerjanya menjaga dan membersihkan toilet nantinya akan disetorkan kepada pemilik SPBU.
Setelah uang tersebut disetor, baru nantinya Yaya akan mendapatkan upah dari sisa setorannya tersebut.
Sebagai informasi, SPBU tempat Yaya bertugas ini merupakan milik pihak swasta, kendati begitu dirinya tidak berkenan menyebutkan siapa nama pemiliknya.
"Kadang-kadang ngasih saja, dari dia mah enggak gaji tapi kalau ada lebihnya dari sini (setoran toilet) itu buat ngambil-ngambil gitu, baru dikasih. Enggak tentu, kalau ada kalau dapat disetor kalau ada lebihnya," ucapnya.
Tak hanya itu kata Yaya, jika sarana toilet pom bensin ini digratiskan, maka khawatirnya tidak akan ada pegawai yang menjaga dan merawat kebersihan.
Dirinya bahkan menyayangkan pernyataan Erick Thohir itu karena kata dia, dalam penerapannya banyak masyarakat yang tidak sadar akan kebersihan di lingkungan toilet.
Sedangkan toilet tersebut harus sesering mungkin dibersihkan, serta harus ada biaya operasional yang dikeluarkan.
"Makanya begitu tolong jangan digratisin begitu sama pak Menteri, kasihan gitu, yang jaga toilet kasihan," kata dia.
"Saya kan bersihin juga, kalau enggak ada yang jagain ya kotor bau, tarifnya ada yang bayar kadang dua ribu kadang seribu kadang ada yang lewat aja enggak bayar," tukasnya.